Penulis Utama | : | Theresia Umboh |
NIM / NIP | : | S591902007 |
Latar belakang. Vitamin D dikenal dengan efeknya sebagai immunomodulator dan anti-inflamasi, dimana pada penderita asma dapat menjadi faktor proteksi yang baik. Dalam berbagai penelitian, Indonesia menunjukkan prevalensi defisiensi vitamin D yang cukup tinggi, oleh karena itu perlu diteliti kadar vitamin D plasma dalam hubungannya dengan derajat kekerapan pada asma, sebagai pertimbangan pemberian terapi suportif pada pasien anak dengan asma.
Tujuan. Menganalisa pengaruh kadar vitamin D terhadap derajat kekerapan pada asma anak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Metode. Studi cross sectional terhadap pasien anak dengan asma bronkial berusia 6-18 tahun yang datang ke poliklinik anak di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta. Kami memeriksa kadar 25(OH)D dalam darah, dan menganalisa korelasinya dengan derajat kekerapan asma menggunakan korelasi Spearman, dengan nilai signifikan bila p < 0>Hasil. dari 37 subjek penelitian, rata-rata usia 10-11 tahun, 17 memiliki kadar 25(OH)D cukup (46%), dan 20 (54%) mengalami
defisiensi. Kadar vitamin D berkorelasi lemah dengan derajat kekerapan asma (r=0.221, p = 0.594), sedangkan faktor risiko pencetus
asma berkorelasi kuat (r=0.776) serta riwayat alergi dalam keluarga menunjukkan hasil korelasi moderat dan signifikan (r=0.455, p=0.022) dengan derajat kekerapan asma.
Kesimpulan. Kadar vitamin D plasma yang rendah memiliki korelasi lemah terhadap derajat kekerapan asma yang lebih tinggi pada
anak.
Kata kunci: asma, vitamin D, derajat kekerapan asma, insufisiensi vitamin D, 25(OH)D total