Penulis Utama : Hasna Nur Hanifah
NIM / NIP : K7117092
×

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi dari tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa dalam penyelesaian soal materi bangun ruang ditinjau dari gaya belajar siswa kelas V C SD Negeri 4 Kutosari Tahun Ajaran 2020/2021. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, wawancara berbasis tes, dan studi dokumen. Instrumen tes yang digunakan berbentuk tes uraian berjumlah 5 nomor yang memuat indikator kemampuan komunikasi matematis, yaitu: (1) Kemampuan menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika, (2) Kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematik secara tertulis, (3) Kemampuan menjelaskan ide, situasi sehari-hari dan relasi matematik, secara tertulis maupun dengan gambar, (4) Kemampuan memahami dan mengevaluasi ide-ide matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara tertulis, (5) Kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan jawaban permasalahan sehari-hari sesuai dengan pertanyaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data model Miles dan Huberman yang meliputi kegiatan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tipe gaya belajar yang muncul pada siswa di kelas V C adalah gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Gaya belajar yang paling dominan muncul adalah gaya belajar visual. Diketahui bahwa saat melaksanakan kegiatan pembelajaran daring siswa memiliki kebiasaan-kebiasaan yang cenderung merujuk ke kebiasaan anak dengan gaya belajar visual. Misalnya saat guru menyampaikan materi dengan menampilkan gambar-gambar yang beragam atau dengan tampilan power point yang menarik maka siswa akan antusias mengikuti kegiatan pembelajaran, (2) Siswa dengan gaya belajar visual memiliki tingkat kemampuan komunikasi matematis yang sangat baik. Mereka unggul dalam 3 indikator yaitu kemampuan menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika, kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematik secara tertulis,  dan kemampuan  memahami dan mengevaluasi ide-ide matematik dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari secara tertulis. Siswa dengan gaya belajar auditori memiliki tingkat kemampuan komunikasi matematis yang  baik. Mereka unggul dalam 2 indikator yaitu kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematik secara tertulis, dan kemampuan mengkomunikasikan kesimpulan jawaban permasalahan sehari-hari sesuai dengan pertanyaan. Siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki tingkat kemampuan komunikasi matematis yang cukup. Mereka unggul dalam 2 indikator yaitu kemampuan menghubungkan benda nyata ke dalam ide-ide matematika, dan kemampuan menyatakan peristiwa sehari-hari dengan simbol-simbol matematika dalam menyajikan ide-ide matematik secara tertulis.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa yang paling baik dimiliki oleh siswa-siswa dengan gaya belajar visual, kemudian auditori, dan yang terakhir kinestetik. Cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis pada siswa dengan tipe gaya belajar visual adalah penggunaan objek visual seperti gambar, diagram dan peta konsep; mengajak anak untuk membaca buku yang dilengkapi dengan ilustrasi; serta mengajak anak untuk mengilustrasikan ide matematikanya ke dalam gambar. Cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis pada siswa dengan tipe gaya belajar auditori adalah menggunakan  audio  dalam kegiatan pembelajaran; sering memberikan pertanyaan kepada mereka sehingga mereka menjelaskan materi pembelajaran dengan kata-katanya; membuat kegiatan belajar mengajar yang melibatkan diskusi. Cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis pada siswa dengan tipe gaya belajar kinestetik adalah mengajarkan materi dengan menggunakan media yang melibatkan seluruh panca indera yaitu pengelihatan, sentuhan, pengecp, penciuman, pendengaran. Misalnya kegiatan praktek atau demosntrasi menggunakan benda-benda konkret.

Kata kunci: Gaya Belajar, Komunikasi Matematis, Bangun Ruang

 

×
Penulis Utama : Hasna Nur Hanifah
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K7117092
Tahun : 2021
Judul : Analisis Komunikasi Matematis dalam Penyelesaian Soal Materi Bangun Ruang Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas V C SD Negeri 4 Kutosari Tahun Ajaran 2020/2021
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. KIP - 2021
Program Studi : S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Kolasi :
Sumber : UNS-Fak. KIP-K7117092
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Muhamad Chamdani, S.Pd., M.Pd.
2. Dra. Tri Saptuti Susiani, M.Pd.
Penguji : 1. Drs. Wahyudi, M.Pd.
2. Dr. Kartika Chrysti S., M.Pd.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.