×
Desa Kemuning merupakan desa yang terpilih untuk menjadi desa percontohan program Smart Village Nusantara. Sebelum diterapkan smart village, Desa Kemuning menghadapi beberapa kendala diantaranya pelayanan publik yang masih manual, sulitnya mengakses jaringan internet, dan UMKM dan wisata yang ada di desa kurang berkembang. Perlu keseriusan dalam pembangunan desa melalui program-program inovatif yang didukung dengan perkembangan teknologi sehingga menginisiasi munculnya konsep smart village. Penerapan Smart Village Nusantara di Desa Kemuning dapat membawa perubahan yang signifikan bagi kemajuan desa. Namun, program ini belum sepenuhnya berhasil terbukti dengan IDM Desa Kemuning yang mengalami penurunan di tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dan faktor yang mempengaruhi implementasi Smart Village Nusantara di Desa Kemuning. Penelitian ini akan dikaji dengan menggunakan teori dari Jones (1996) dan teori Edward III (1980). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tiap tahapan proses implementasi Smart Village Nusantara belum sepenuhnya maksimal. Pada tahap interpretasi terdapat kendala terkait kurangnya pemahaman masyarakat terkait teknologi digital. Di tahap pengorganisasian program belum dilaksanakan sesuai SOP dan belum terdapat penetapan jadwal kegiatan. Sedangkan pada tahap aplikasi yang terdiri dalam 4 tahapan juga masih terdapat hambatan diantaranya masih belum meratanya jaringan internet, permasalahan dalam fitur yang ada seperti ketidaksesuaian format surat, belum terintegrasinya data yang dibutuhkan, sempitnya cakupan pemasaran produk UMKM, serta beberapa fitur belum bisa berjalan. Temuan lapangan menemukan bahwa sikap pelaksana sebagai faktor pendukung pelaksanaan Smart Village Nusantara sedangkan komunikasi, sumber daya dan struktur organisasi masih terkendala sehingga menghambat pelaksanaan program.