ABSTRAK
Munculnya pandemi Covid-19 disertai dengan tantangan dan peluang dalam pembelajaran dan program sekolah termasuk GLS. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) perencanaan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMA Negeri 1 Yogyakarta saat pandemi Covid-19, (2) implementasi Gerakan Literasi Sekolah (GLS) melalui pembelajaran Bahasa Indonesia saat pandemi Covid-19, (3) evaluasi kegiatan literasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dan (4) kendala yang dihadapi dan upaya mengatasinya saat mengimplementasikan GLS dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan Penelitian kualitatif dengan menerapkan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara interaktif melalui beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.  
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perencanaan yang dilakukan tahap pembiasaan meliputi: menentukan jenis dan waktu kegiatan literasi, pelibatan guru dalam kegiatan, menyusun kontrak membaca dan jurnal literasi. Perencanaan kegiatan literasi tahap pengembangan meliputi: menentukan jenis dan waktu kegiatan literasi dan membentuk tim literasi sekolah. Perencanaan kegiatan literasi tahap pembelajaran yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran literasi dan menyiapkan materi, bahan ajar dan penilaian pembelajaran. (2) kegiatan literasi yang terlaksana pada tahap pembiasaan yaitu: (a) melaksanakan kegiatan membaca; (b) siswa mempunyai jurnal literasi; (c) guru menjadi model dalam kegiatan literasi; (d) terdapat perpustakaan dan area baca; (e) lingkungan sekolah kaya literasi; (f) terdapat pelibatan publik (orang tua, alumni, masyarakat) dalam mendukung kegiatan literasi. Kegiatan literasi di tahap pengembangan yang dilakukan yakni: (a) adanya tindak lanjut setelah kegiatan membaca; (b) adanya tagihan nonakademik; (c) adanya koleksi buku yang beragam di perpustakaan; dan (d) membentuk tim literasi siswa (TLS). Kegiatan literasi tahap pembelajaran tercermin dalam kegiatan melalui model discovery learning pada langkah kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. (3) Evaluasi kegiatan literasi menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan sudah sesuai dengan perencanaan yang susun dan memenuhi indikator pelaksanaan. Dalam pembelajaran, seluruh siswa melampaui baatas kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. (4) Kendala yang dihadapi saat mengimplementasikan kegiatan literasi melalui pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu: (a) kondisi siswa yang berbeda-beda; (b) keterbatasan waktu; (c) kurang pengoptimalan fasilitas oleh siswa, dan (d) koneksi internet yang kurang stabil. Adapun upaya yang dilakukan untuk menghadapi beberapa kendala tersebut yaitu: (a) menjalin komunikasi yang baik; (b) pemberian motivasi kepada siswa (c) sosialisasi buku digital (fasilitas); (d) memberikan keleluasaan siswa memilih bahan bacaan; dan(e) memanfaatkan berbagai media telekonferensi dalam pembelajaran. 

Kata Kunci: Literasi, Gerakan Literasi Sekolah, Covid-19, Pembelajaran