Penulis Utama : Retno Heru Setyorini
NIM / NIP : T641708001
×

Memperluas akses kontrasepsi dan mengurangi jumlah kebutuhan KB yang tidak terpenuhi menjadi kunci peningkatan kesehatan reproduksi. Tingginya kebutuhan yang belum terpenuhi perlu mendapat perhatian karena berdampak pada kesehatan reproduksi dan kelangsungan hidup perempuan. Data survei demografi Indonesia tahun 2017, menunjukkan bahwa 4 juta (10,6%) dari 36 juta pasangan usia subur merupakan pasangan yang tidak terpenuhi kebutuhannya. Kurangnya pengetahuan tentang metode kontrasepsi merupakan prediktor penting dari unmet need KB. Unmet need adalah mereka yang subur dan aktif secara seksual tetapi tidak menggunakan kontrasepsi, dan tidak menginginkan anak lagi atau menunda kelahiran berikutnya.

Rendahnya pengetahuan tentang kontrasepsi menunjukkan bahwa pasangan usia subur kurang mendapatkan informasi atau edukasi kesehatan tentang kontrasepsi. Pengetahuan yang tidak memadai tentang kontrasepsi dikaitkan dengan kesalahan persepsi tentang risiko kontrasepsi dan efek samping, informasi yang salah tentang risiko dan efek samping kontrasepsi, penyalahgunaan dan penghentian penggunaan kontrasepsi. Intervensi dengan memberikan informasi tentang kontrasepsi akan meningkatkan penggunaan kontrasepsi.

Tujuan penelitian ini adalah merumuskan model promosi kesehatan untuk menurunkan unmet need pada program Keluarga Berencana dan mengembangkan modul untuk menambah pengetahuan tentang kontrasepsi, sikap, norma subjektif, efikasi diri, dan niat menggunakan kontrasepsi. Penelitian ini diterapkan dengan pendekatan kuantitatif, diawali dengan rancangan survei cross sectional dan dilanjutkan dengan pre-eksperimental. Uraian selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut:

 

Tahap Pertama

Pendekatan kuantitatif dengan rancangan survei cross sectional digunakan untuk merumuskan model promosi kesehatan dalam menurunkan unmet need. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bantul dimana lokasi penelitian ditetapkan secara purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2020. Populasi penelitian ini adalah semua pasangan usia subur unmet need yaitu mereka yang tidak ingin mempunyai anak lagi, yang menunda kehamilan dan tidak menggunakan alat kontrasepsi. Penentuan besar sampel menggunakan Rumus Slovin dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan populasi sebesar 4.869 pasangan usia subur pada tahun 2018, didapatkan sampel sebanyak 369 sampel yang ditetapkan melalui proses sampling bertingkat (multi stage cluster rundom sampling).

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Kuesioner divalidasi dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dan Alpha Cronbach. Kuesioner mencakup variabel tingkat pengetahuan, sikap, norma subjektif, efikasi diri, dan niat, dan perilaku penggunaan kontrasepsi. Analisis data menggunakan Sofware Stata 14.

Tahap Kedua

Metode research and development digunakan dalam penelitian tahap kedua, bertujuan untuk mengembangkan modul berdasarkan hasil penelitian tahap pertama. Tahap kedua penelitian meliputi: desain produk, validasi desain, perbaikan desain, dan uji coba terbatas. Buku modul dirancang dengan menekankan pada pengertian dan manfaat kontrasepsi, meningkatkan niat menggunakan alat kontrasepsi dengan membangun jejaring informasi, penguatan kepercayaan diri, bagaimana menjaga kesehatan reproduksi, dan bagaimana harus bersikap dalam menjaga kesehatan reproduksi. Metode Delphi digunakan untuk memvalidasi modul. Materi dan desain modul dibahas oleh tiga orang ahli yaitu ahli bidang kebidanan dan kandungan, psikologi, dan desain media. Setelah validasi, dilakukan revisi modul berdasarkan diskusi dengan para ahli.

Hasil rumusan modul diujicobakan melalui penelitian quasi-eksperimental dengan desain one-group pretest-posttest pada 15 wanita usia subur pada bulan Agustus sampai dengan September 2020. Cluster random sampling digunakan untuk menentukan desa dan dusun yang ada di wilayah Kecamatan Sewon. Desa yang terpilih adalah desa Panggungharjo, sedangkan dusun yang terpilih adalah Dusun Glondong. Subjek dipilih dengan simple random sampling dari pasangan usia subur unmet need di wilayah Dusun Glondong. Empat kader kesehatan direkrut dan dilatih sebagai penangggung jawab untuk menjelaskan isi modul kepada ke 15 wanita usia subur unmet need. Peserta ujicoba diperbolehkan mempelajari isi modul selama satu minggu. Proses pendampingan oleh fasilitator dilakukan melalui whatsapp, SMS, dan telepon. Kuesioner tentang pengetahuan, sikap, norma subjektif, efikasi diri, dan niat untuk menggunakan kontrasepsi yang telah divalidasi digunakan untuk mengevaluasi efektivitas modul. Pretest dilakukan sebelum modul diberikan, sedangkan posttest dilakukan 1 (satu) minggu setelah intervensi. Uji normalitas data dilakukan dengan uji Saphiro Wilk.  Uji paired sample t-test dan uji wilcoxon sign rank test dilakukan untuk membandingkan tingkat pengetahuan dan sikap, norma subjektif, efikasi diri, dan niat untuk menggunakan kontrasepsi sebelum dan setelah intervensi. 

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan niat berpengaruh langsung dan positif terhadap perilaku penggunaan kontrasepsi. Ibu dengan niat tinggi meningkatkan perilaku baik terhadap penggunaan kontrasepsi. Ibu dengan niat yang tinggi untuk menggunakan kontrasepsi memiliki kemungkinan (log odd) untuk berperilaku baik terhadap kontrasepsi sebesar 0,70 unit lebih tinggi (b=0,70; 95%CI=0,11 hingga 1,20; p=0,017) dari pada ibu dengan niat rendah. Norma subjektif berpengaruh langsung dan positif terhadap perilaku pengguaan kontrasepsi. Ibu dengan norma subjektif tinggi memiliki kemungkinan (log odd) untuk berperilaku baik terhadap kontrasepsi sebesar 0,66 unit lebih tinggi norma subjektif (b=0,66; 95% CI=0,20 hingga 1,20; p=0,006) dari pada ibu dengan norma subjektif yang rendah untuk menggunakan kontrasepsi. Efikasi diri berpengaruh langsung dan positif terhadap perilaku pengguaan kontrasepsi. Ibu dengan efikasi diri yang tinggi memiliki kemungkinan (log odd) untuk berperilaku baik terhadap kontrasepsi sebesar 0,50 unit lebih tinggi (b=0,50; 95% CI=0,00 hingga 1,00; p=0,046) dari pada ibu dengan efikasi diri rendah.

Tingkat pendidikan berpengaruh langsung dan negatif terhadap perilaku pengguaan kontrasepsi. Tingkat pendidikan lebih dari SMA menurunkan kemungkinan berperilaku baik terhadap kontrasepsi. Ibu dengan tingkat pendidikan lebih dari SMA memiliki kemungkinan (logodd) untuk berperilaku baik 0,81 lebih rendah (b=-0,81; 95%CI= -1,52 hingga -0,10; p=0,024) daripada  dengan ibu dengan tingkat pendidikan kurang dari SMA. Perilaku penggunaan kontrasepsi dipengaruhi secara tidak langsung oleh norma subjektif melalui niat dan sikap. Ibu yang memiliki norma subjektif tinggi memiliki kemungkinan (log odd) untuk untuk memiliki niat yang tinggi untuk menggunakan kontrasepsi sebesar 1,39 unit lebih tinggi (b=1,39; 95%CI= 0,86 hingga 1,92; p?0,001) dari pada ibu dengan norma subjektif rendah.  Ibu yang memiliki norma subjektif tinggi memiliki kemungkinan (log odd) untuk untuk memiliki sikap positif sebesar 1,93 unit lebih tinggi (b=1,93; 95%CI= 1,42 hingga 2,43; p?0,001) dari pada ibu dengan norma subjektif rendah. Perilaku penggunaan kontrasepsi dipengaruhi secara tidak langsung oleh sikap melalui niat. Ibu yang memiliki sikap positif memiliki kemungkinan (log odd) untuk memiliki niat yang tinggi untuk menggunakan kontrasepsi sebesar 0,89 unit lebih tinggi tinggi (b=0,89; 95%CI= 0,37  hingga 1,41; p=0,001) dari pada ibu dengan sikap negatif.

Perilaku penggunaan kontrasepsi dipengaruhi secara tidak langsung oleh efikasi diri melalui niat dan sikap. Ibu yang memiliki efikasi diri tinggi memiliki kemungkinan (log odd) untuk untuk memiliki niat yang tinggi untuk menggunakan kontrasepsi sebesar 0.81 unit lebih tinggi (b=0,81; 95% CI=0,30 hingga 1,32; p=0,002) dari pada ibu dengan efikasi diri rendah. Ibu yang memiliki efikasi diri tinggi memiliki kemungkinan (log odd) untuk untuk memiliki sikap positif sebesar 0,61 unit lebih tinggi (b=0,61; 95%CI= 0,10 hingga 1,12; p=0,018) dari pada ibu dengan efikasi diri rendah. Perilaku penggunaan kontrasepsi dipengaruhi secara tidak langsung oleh tingkat pengetahuan melalui efikasi diri tinggi. Ibu yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi memiliki kemungkinan (log odd) untuk memiliki efikasi diri yang tinggi untuk menggunakan kontrasepsi sebesar 0,57 unit lebih tinggi tinggi (b=0,57; 95%CI=0,16 hingga 0,99; p=0,006) dari pada ibu dengan tingkat pengetahuan rendah. Perilaku penggunaan kontrasepsi dipengaruhi secara langsung oleh tingkat pendidikan melalui pengetahuan. Ibu yang memiliki tingkat pendidikan lebih dari SMA memiliki kemungkinan (log odd) untuk memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang kontrasepsi sebesar 0,84 unit lebih tinggi tinggi (b=0,84; 95%CI=0,23 hingga 1,46; p=0,007) dari pada ibu dengan tingkat pendidikan kurang dari SMA.

Perilaku penggunaan kontrasepsi dipengaruhi secara tidak langsung oleh umur melalui paritas. Ibu yang memiliki umur lebih 35 tahun memiliki kemungkinan (log odd) untuk memiliki paritas lebih dari 2 sebesar 3,86 unit lebih tinggi tinggi (b=3,86; 95%CI=2,68 hingga 5,03; p?0,001) dari pada ibu dengan umur kurang dari atau sama dengan 35 tahun.

Hasil uji hipotesis pada penelitian tahap dua menunjukkan terdapat peningkatan rata-rata skor pengetahuan, sikap, norma subjektif, efikasi diri, dan niat menggunakan kontrasepsi. Secara statistik, intervensi pendidikan kesehatan menggunakan modul berpengaruh pada peningkatan pengetahuan tentang kontrasepsi dengan nilai p=0,001. Intervensi pendidikan kesehatan menggunakan modul berpengaruh pada peningkatan sikap terhadap kontrasepsi dengan nilai p=0,033. Intervensi pendidikan kesehatan menggunakan modul berpengaruh pada peningkatan norma subjektif dengan nilai p=0,002. Intervensi pendidikan kesehatan menggunakan modul berpengaruh pada peningkatan efikasi diri dengan nilai p=0,002. Intervensi pendidikan kesehatan menggunakan modul berpengaruh pada peningkatan niat dengan nilai p=0,011. Pendidikan kesehatan tentang kontrasepsi pada wanita usia subur menggunakan Modul SiTepat efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, norma subjektif, efikasi diri, dan niat menggunakan kontrasepsi.

 

Simpulan

Penelitian ini mengungkapkan bahwa perilaku penggunaan kontrasepsi dapat diprediksi dengan menggunakan theory of planned behavior dan social cognitive theory. Perilaku penggunaan kontrasepsi dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh tingkat pendidikan, umur, paritas, tingkat pengetahuan, sikap, norma subjektif, efikasi diri, dan niat untuk menggunakan kontrasepsi. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan, sikap, norma subjektif, efikasi diri, dan niat menggunakan kontrasepsi meningkat setelah dilakukan intervensi pendidikan kontrasepsi menggunakan modul. Modul merupakan komponen penting dari program pendidikan kesehatan, dan berkorelasi dengan perubahan perilaku positif.

Hasil penelitian mendukung keberlanjutan program pemberian komunikasi edukasi dan informasi tentang keluarga berencana dan kontrasepsi. Hasil penelitian ini merealisasikan kemudahan dalam akses informasi tentang keluarga berencana dan kontrasepsi dengan menggunakan modul dan melibatkan kader PPKBD dan sub PPKBD dengan karakteristik umur lebih dari 30 tahun, pengalaman menjadi kader lebih dari 5 tahun, menggunakan alat kontrasepsi modern, memiliki anak tidak lebih dari 2 (dua) dengan jarak anak lebih atau sama dengan 2 (dua) tahun, dan tingkat pendidikan SMA, Oleh karena itu, penguatan peran kader PPKBD dan Sub PPKBD melalui pelatihan yang berkesinambungan dapat mempermudah tugasnya sebagai perpanjangan tangan penyuluh lapangan keluarga berencana.

Pengambilan keputusan dalam keluarga termasuk pengambilan keputusan menggunakan kontrasepsi sangat dipengaruhi oleh pengaruh sosial dalam keluarga yang ditentukan oleh laki-laki. Oleh sebab itu perlu penelitian lebih lanjut tentang perilaku unmet need dari perpective laki-laki yang berorientasi pada personal gender.

×
Penulis Utama : Retno Heru Setyorini
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T641708001
Tahun : 2022
Judul : Model Promosi Kesehatan Untuk Menurunkan Unmet Need Pada Program Keluarga Berencana Di Kabupaten Bantul: Di Berlakukan Bagi Wanita Usia Subur
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2022
Program Studi : S-3 Penyuluhan Pembangunan (Promosi Kesehatan)
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Keluarga Berencana, Wanita Usia Subur, Penggunaan Kontrasepsi, Unmet Need
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : http://mjphm.org/index.php/mjphm/article/view/1534/514
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni., M.Si
2. Prof. Ari Natalia Probandari, dr., MPH., Ph.D
3. Dr. Ir. Eny Lestari, M.Si
Penguji : 1. Prof. Dr. A.A. Subiyanto, dr. MS
2. Dr, Hanung Prasetya, S.Kp., S.Psi., M.Si
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.