Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang berperan secara langsung dalam menjalankan aktifitas perusahaan, untuk meningkatkan produktivitas sehingga mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan maka perusahaan mengadakan pelatihan dan pengembangan terhadap karyawannya. Pelatihan dan pengembangan juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja, efisiensi baik tenaga maupun waktu serta sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan bagi karyawan (Ridwan & Hardianti, 2019). Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi, kendala, dan pemberian solusi pelatihan dan pengembangan karyawan di Luwes Gading Surakarta.
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang membahas terkait kegiatan pelatihan dan pengembangan karyawan dengan metode pembahasan dijabarkan secara deskriptif. Objek penelitian ini adalah Luwes Gading Surakarta. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi (pengamatan), studi kasus dari data dan penelitian terdahulu hingga melakukan wawancara yang mendalam kepada objek penelitian. Informasi yang diperoleh kemudian dianalisis dan diuraikan untuk mendapatkan kesimpulan.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa implementasi pelatihan dan pengembangan karyawan di Luwes Gading sudah dilaksanakan. Terlihat dari adanya program pelatihan basic mentality training, capacity building training dan on the job training. Sedangkan program pengembangan yang ada di Luwes Gading diantaranya kenaikan jabatan, rotasi jabatan, dan penerapan penggunaan teknologi baru sebagai akibat dari adanya perubahan lingkungan bisnis. Selain itu juga diketahui beberapa hal yang menjadi kendala dalam pelatihan dan pengembangan karyawan diantaranya terkait perencanaan, variasi kegiatan, serta kendala yang berasal dari faktor yang mempengaruhi seperti peserta, instruktur, materi, metode, kurikulum dan biaya. Perencanaan kegiatan pelatihan dan pengembangan dapat dilakukan dengan menggunakan metode Training Needs Analisys (TNA).
Berdasarkan hasil anaisis yang dilakukan dapat diketahui Luwes Gading telah melaksanakan program pelatihan dan pengembangan karyawan. Namun dalam implementasinya  masih dijumpai beberapa kendala yang terjadi mulai dari perencanaan, faktor yang mempengaruhi hingga evaluasi. Untuk itu diperlukan adanya perbaikan yang dilakukan diantaranya Luwes Gading perlu membuat perencanaan hingga tindak lanjut dari program pelatihan dan pengembangan secara tersistematis, tertulis dan juga terukur. Perencanaan ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode Training Needs Analisys (TNA) yang merupakan serangkaian tahapan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan. Selain itu perlu adanya evaluasi pelatihan yang terukur untuk mengetahui keberhasilan program dan sebagai bahan pertimbangan perencanaan program selanjutnya.