Tekstil tradisional Indonesia selalu mengalami perkembangan, salah satunya Lurik Bemberg pewarna alam yang merupakan sebuah produk inovasi baru yang dikeluarkan oleh perusahaan Bemberg Indonesia yang dimana dalam proses produksinya menggabungkan bahan baku benang Bemberg dengan benang katun india. Upaya ini dilakukan guna meningkatkan kualitas Lurik dan menampilkan lurik dengan gaya baru.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan perancangan dengan dua aspek yang diteliti yaitu aspek pokok yang meliputi: aspek fungsi, estetika, bahan dan material serta aspek proses. Serta aspek pendukung seperti tren mode, konsumen dan pemasaran.
Hasil dari penelitian ini yaitu pada aspek bahan menghasilkan identifikasi pertimbangan dan latar belakang pemilihan jenis serat benang yang akan digunakan sebagai bahan baku. Pada aspek proses menghasilkan uraian proses perancangan mulai dari pewarnaan benang menggunakan pewarna alam hingga proses penenunan benang dan menjadi lurik Bemberg. Pada aspek estetis menghasilkan visual keindahan lurik dari segi motif dan warna serta inovasi motif yang diciptakan berupa media lurik untuk Ecoprint. Pada aspek fungsi menghasilkan kegunaan lurik Bemberg yaitu sebagai pemenuhan sandang masyarakat serta menjadi tren fesyen. Pada aspek selera konsumen menghasilkan penentuan tolak ukur proses produksi dilihat dari ketertarikan masyarakat terhadap produk lurik Bemberg. Pada aspek tren dan mode menghasilkan analisis perkembangan tren yang berlaku di masyarakat dan terus berubah, serta penerapan strategi yang dilakukan perusahaan dalam mengikuti perubahan tren yang terjadi di masyarakat. Pada aspek pemasaran menghasilkan bentuk upaya dan cara yang dilakukan perusahaan terhadap pemasaran produk berupa survei terhadap daya tarik konsumen dan test pemasaran produk dalam skala kecil sebelum memproduksi dalam skala besar.

Kata kunci: lurik Bemberg, proses perancangan, pewarna alam, klaten