Sinar ultraviolet (UV) yang berlebih dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kulit sehingga membutuhkan sunscreen. TiO2 dan ZnO diketahui mampu memantulkan radiasi sinar UV. Azeloglicina diketahui memiliki nilai sun protection factor (SPF) sehingga dibuat sediaan lotion sunscreen dengan mengkombinasikan TiO2 dan ZnO dengan variasi konsentrasi azeloglicina. Dibuat sediaan lotion untuk mempermudah penggunaan. Iritasi merupakan reaksi buruk pada kulit yang ditandai dengan adanya eritema dan edema. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan sediaan berdasarkan sifat fisika kimia, pengujian nilai sun protection factor (SPF), dan pengujian iritasi pada hewan uji. 

Lotion sunscreen dibuat dengan variasi konsentrasi azeloglicina 0, 5, dan 10% (b/b). Sediaan diuji stabilitas dengan metode cycling test. Pengujian nilai SPF menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA dua arah dilanjutkan dengan analisis Post Hoc Tukey dengan taraf kepercayaan 95%. Uji iritasi dilakukan pada tikus putih jantan galur wistar berusia 2-3 bulan berjumlah 12 ekor. Hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok I (azeloglicina 0%), kelompok II (azeloglicina 5%), kelompok III (azeloglicina 10%), dan kelompok IV (tanpa perlakuan). Tikus diaklimatisasi selama 7 hari kemudian dicukur dan diolesi dengan sediaan kemudian diamati pada waktu 40 menit setelah 24 jam, 48 jam, 72 jam, dan 7 hari. Data yang diperoleh dihitung menggunakan rumus primary irritation index (PII) untuk mengetahui kategori iritasi sediaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi azeloglicina tidak berpengaruh signifikan pada nilai SPF (p>0,05). Adapun pengujian SPF menunjukkan bahwa pada ketiga formula memiliki potensi sebagai SPF sebelum dan sesudah cycling test. Lotion sunscreen tidak mengiritasi kulit tikus putih jantan galur wistar dilihat tidak ditemukannya eritema dan edema pada kulit tikus.