×
Produksi melon di Indonesia mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh rendahnya kualitas benih, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas benih melon yaitu dengan persilangan. Namun, ketersediaan serbuk sari dengan viabilitas tinggi menjadi salah satu permasalahan dalam proses persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji viabilitas serbuk sari dan potensi hasil buah melon pada dua galur melon dengan beberapa perlakuan lama dan suhu penyimpanan. Penelitian menggunakan rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan Split plot dua faktor perlakuan yaitu galur sebagai mainplot dan perlakuan penyimpanan sebagai subplot. Perlakuan Galur terdiri dari 2 taraf yaitu galur A dan B. Perlakuan penyimpanan terdiri dari 8 taraf perlakuan yaitu P1: Penyimpanan 6 hari pada suhu dingin (2-4 oC), P2: Penyimpanan 6 hari pada suhu ruang (27-30 oC), P3: Penyimpanan 4 hari pada suhu dingin (2-4 oC), P4: Penyimpanan 4 hari pada suhu ruang (27-30 oC), P5: Penyimpanan 2 hari pada suhu dingin (2-4 oC), P6: Penyimpanan 2 hari pada suhu ruang (27-30 oC), P7: Penyimpanan 15 jam pada suhu dingin (2-4 oC), P8: Penyimpanan 15 jam pada suhu ruang (27-30 oC). Dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Galur A dengan penyimpanan yang semakin cepat dan suhu rendah dapat meningkatkan viabilitas serbuk sari. Galur A dan B memiliki viabilitas serbuk sari yang berbeda. Perlakuan penyimpanan serbuk sari dengan suhu dingin dapat meningkatkan viabilitas serbuk sari dan pembentukkan buah. Perlakuan penyimpanan 1 hari dengan suhu dingin maupun suhu ruang merupakan peyimpanan terbaik. Perlakuan galur A dan galur B dengan penyimpanan yang semakin lama menyebabkan penurunan persentase viabilitas serbuk sari, Galur B dengan penyimpanan 2 hari pada suhu dingin menunjukkan viabilitas tertinggi yaitu 57,94.