×
Bahan tanam yang sering digunakan pada budidaya bawang putih adalah umbi konsumsi. Penggunaan umbi konsumsi sebagai bahan tanam secara terus menerus dapat menyebabkan penurunan kualitas umbi. Penurunan kualitas umbi dapat disebabkan oleh akumulasi penyakit tular benih serta transfer virus dan patogen. Teknologi tepat guna perlu diciptakan untuk mendapatkan umbi berkualitas baik, salah satunya penggunaan umbi udara sebagai bahan tanam. Umbi udara adalah umbi yang terbentuk dari bagian lain tanaman. Pada bawang putih, umbi udara tumbuh di batang, dengan ukuran embrio yang sangat kecil sehingga diperlukan pengkondisian lingkungan pada teknik budidayanya. Penelitian ini menggunakan rancangan split plot yang terdiri dari plot utama dengan mulsa dan tanpa mulsa. Sub-plot dengan memberikan kombinasi pupuk organik dan anorganik pada beberapa taraf, yaitu: Rekomendasi Petani / P1 (50% Organik + 100% Anorganik), P2 (75% Organik + 25% Anorganik), P3 (50% Organik + 50% Anorganik ), P4 (25% Organik + 75% Anorganik) dan P5 (100% Organik). Hasil penelitian menunjukkan umbi udara memiliki struktur morfologi yang sama dengan umbi konsumsi namun umbi udara memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan umbi konsumsi; Aplikasi penggunaan mulsa mampu meningkatkan tanaman, diameter batang, jumlah daun, biomassa akar, diameter umbi, jumlah siung pertanaman, biomassa tanaman, dan klorofil b; Aplikasi pemupukan 100% organik meningkatkan jumlah klorofil a dan klorofil b; Pemupukan 50% organik + 100% anorganik meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan 25% organik + 75% anorganik meningkatkan pertumbuhan tanaman dan jumlah siung; Ada interaksi antara pemulsaan dan pemupukan terhadap tanaman tinggi, panjang akar, dan klorofil a, Pemulsaan dan 100% organik meningkatkan tanaman tinggi dan panjang akar.Bahan tanam yang sering digunakan pada budidaya bawang putih adalah umbi konsumsi. Penggunaan umbi konsumsi sebagai bahan tanam secara terus menerus dapat menyebabkan penurunan kualitas umbi. Penurunan kualitas umbi dapat disebabkan oleh akumulasi penyakit tular benih serta transfer virus dan patogen. Teknologi tepat guna perlu diciptakan untuk mendapatkan umbi berkualitas baik, salah satunya penggunaan umbi udara sebagai bahan tanam. Umbi udara adalah umbi yang terbentuk dari bagian lain tanaman. Pada bawang putih, umbi udara tumbuh di batang, dengan ukuran embrio yang sangat kecil sehingga diperlukan pengkondisian lingkungan pada teknik budidayanya. Penelitian ini menggunakan rancangan split plot yang terdiri dari plot utama dengan mulsa dan tanpa mulsa. Sub-plot dengan memberikan kombinasi pupuk organik dan anorganik pada beberapa taraf, yaitu: Rekomendasi Petani / P1 (50% Organik + 100% Anorganik), P2 (75% Organik + 25% Anorganik), P3 (50% Organik + 50% Anorganik ), P4 (25% Organik + 75% Anorganik) dan P5 (100% Organik). Hasil penelitian menunjukkan umbi udara memiliki struktur morfologi yang sama dengan umbi konsumsi namun umbi udara memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan umbi konsumsi; Aplikasi penggunaan mulsa mampu meningkatkan tanaman, diameter batang, jumlah daun, biomassa akar, diameter umbi, jumlah siung pertanaman, biomassa tanaman, dan klorofil b; Aplikasi pemupukan 100% organik meningkatkan jumlah klorofil a dan klorofil b; Pemupukan 50% organik + 100% anorganik meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pemupukan 25% organik + 75% anorganik meningkatkan pertumbuhan tanaman dan jumlah siung; Ada interaksi antara pemulsaan dan pemupukan terhadap tanaman tinggi, panjang akar, dan klorofil a, Pemulsaan dan 100% organik meningkatkan tanaman tinggi dan panjang akar.