×
Sektor pertanian merupakan sektor penting sebagai penyedia pangan untuk ketahanan pangan. Ketahanan pangan dapat dicapai dengan mengoptimalkan pembangunan pertanian dengan menginvestasikan modal sosial, modal fisik, modal manusia, dan modal finansial. Masyarakat yang memiliki modal sosial yang tinggi akan cenderung lebih efisien dan efektif dalam menjalankan berbagai kebijakan untuk mensejahterakan dan memajukan kehidupan anggotanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi modal sosial, faktor-faktor yang mempengaruhi modal sosial, dan memberikan penguatan modal sosial. Metode deskriptif kualitatif diterapkan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan 10 responden yang tergabung dalam Gapoktan Tani Makmur sedangkan data sekunder diambil dari beberapa literatur dan instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial di Desa Kartoharjo dapat dilihat dari kepercayaan antar anggota Gapoktan yang dibuktikan dengan adanya RAT (Rapat Anggota Tahunan) setiap tahun, timbal balik ditunjukkan dengan adanya kerjasama antara PT WPI (Wilmar Padi Indonesia) dengan Gapoktan , nilai dan norma dapat ditemukan ketika menghadapi masalah, penyelesaiannya melalui musyawarah, komitmen anggota berusaha menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, dan juga sikap proaktif Gapoktan yang ditunjukkan dalam memenuhi kebutuhan petani terus ditingkatkan. Faktor eksternal yang mempengaruhi modal sosial seperti PT WPI, LSM, dan pemerintah. Faktor internal yang mempengaruhi modal sosial adalah motivasi yang tinggi, dan komitmen pengurus dan anggota Gapoktan. Penguatan Modal Sosial Gapoktan Tani Makmur dapat dilakukan dengan penguatan kapasitas diri baik dalam upaya usaha maupun kaderisasi kepengurusan.