×
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisisi mplemenntasi program Perempuan Berdaya di Era Pandemi Covid-19 di Kota Surakarta. Hal tersebut dilatarbelakangi karena selama pandemi Covid-19 di Kota Surakarta ditemui kasus ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender yang dapat menurunkan kualitas hidup perempuan. Hal itu digambarkan dengan peningkatan jumlah korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) karena faktor ekonomi, meningkatnya Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) miskin, dan perempuan memiliki indeks pembangunan manusia yang jauh lebih rendah daripada laki-laki. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana implementasi Program Perempuan Berdaya di Era Pandemi Covid-19 (Pemda Dirapid Test) di Kota Surakarta dan apakah terdapat aspek pemberdayaan dalam prosesimplementasi program tersebut. Teori implementasi yang digunakan adalah teori implementasi David C. Corten yang dielaborasikan dengan teori pemberdayaan Sara Longwe. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Program Pemda Dirapid Test masih memiliki beberapa kekurangan antara lain kurangnya anggaran karena adanya refocusing anggaran selama Pandemi Covid-19 serta ketidaktepatan kelompok sasaran selama kegiatan Jaringan Pengaman Ekonomi (JPE) tahap 1 yang mana kelompok sasaran 57?rasal dari anggota PKK. Sedangkan untuk aspek pemberdayaan kelompok sasaran baru mencapai tahap pertama yaitu kesejahteraan dilihat dari adanya pendapatan tambahan yang berasal dari upah pada kegiatan JPE tahap 1 dan 2 serta penambahan relasi karena terbentuknya forum Srikandi Maju sebagai wadah memasarkan produk Usaha Kecil Menengah (UKM) masing-masing anggota.