×
Kabupaten Pacitan merupakan salah satu daerah yang potensial untuk pengembangan tanaman kakao (Theobroma cacao L). Tanaman membutuhkan kondisi tertentu agar dapat berproduksi secara maksimal. Kesesuaian lahan sebagai suatu cara untuk mengetahui kondisi lahan di Kecamatan Kebonagung sesuai atau tidak untuk tanaman kakao. Pentingnya data dan informasi mengenai kualitas tanah karena berkaitan dengan produktivitas tanaman, kualitas lingkungan, pengelolaan lahan, dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari hubungan antara indeks kualitas tanah dengan kesesuaian lahan untuk tanaman kakao. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif eksploratif melalui pendekatan survei. Lokasi penelitian diambil sebanyak 10 satuan peta lahan (SPL) dengan masing – masing titik diulang sebanyak 3 kali. Sampel tanah selanjutnya dilakukan analisis laboratorium dengan variabel sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Penilaian IKT menggunakan analisis minimum data set (MDS). Penentuan kesesuaian lahan dilakukan melalui pencocokan antara karakteristik lahan dengan syarat tumbuh tanaman kakao. Hasil penelitian menunjukkan IKT berada pada kelas rendah (0,25 – 0,33) pada semua SPL dan kelas kesesuaian lahan S2 – S3 (cukup sesuai – sesuai marginal). Berdasarkan hasil analisis korelasi melalui aplikasi SPSS, hubungan antara IKT dengan kesesuaian lahan memiliki korelasi yang positif (r= 0,569; p= 0,001). Indikator kualitas tanah yang berpengaruh terhadap kesesuaian lahan tanaman kakao yaitu: C organik, C biomassa mikroba, pH, N total, dan K tersedia. Perbaikan dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik melalui pupuk kandang seperti dari kotoran kambing, pemberian kapur (pengapuran), dan pemanfaatan limbah kulit kakao sebagai kompos.