Penulis Utama : If Bambang Sulistyono
NIM / NIP : T151908011
×

Perjalanan panjang peradaban Jawa dipenuhi nuansa animistik dan dinamistik, berkembang melalui proses adaptasi terhadap alam serta berbagai pengalaman sosial dan antropologis dari generasi ke generasi. Budaya Jawa semakin menemukan bentuknya akibat pengaruh dari luar, melahirkan bentuk-bentuk ?interaksi simbolik? antara nilai-nilai lokal dengan ideologi pendatang. Hal itu yang turut membangun dinamika kebudayaan Jawa, melalui proses resistensi, adaptasi, dan reproduksi kultural, baik dalam batas kelompok maupun masyarakat secara umum.
Kehadiran Agama Katolik di Pulau Jawa melahirkan bangunan peribadatannya yang disebut ?gereja?. Terutama di wilayah Eks-Karesidenan Surakarta, meliputi Kota Surakarta, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Wonogiri, dan Sragen. Bentuk-bentuk evolutif bangunan gereja dari awal Abad XX hingga sekarang menunjukkan arah perkembangan menuju gaya lokalitas, dari gaya Art-Deco hingga gaya rumah joglo. Begitu juga dengan elemen estetik interiornya, dari yang bernuansa gereja Barat hingga dipenuhi elemen-elemen estetik yang diadaptasi dari produk budaya Jawa. Menghadapi pergeseran evolutif dari pertemuan antara Barat dengan muatan lokal tersebut, maka jenis kajian yang digunakan adalah Penelitian Kualitatif Eksploratif yang mengandalkan Teori Kajian Interaksionisme-simbolik. Rumusan yang ditetapkan dalam penelitian ini meliputi 1) Bagaimana latar belakang kesejarahan dan perkembangan bentuk arsitektural Gereja Katolik bernuansa interaksi simbolik di Kevikepan (Vicariatus Apostolicus) Surakarta? 2) Bagaimana representasi elemen estetik yang bermuatan lokal pada interior gereja sebagai potensi interaksi simbolik? 3) Mengapa pihak gereja menggunakan strategi interaksi-simbolik melalui muatan-muatan lokal pada ruang peribadatan dalam konteks keimanan Katolik?
Implementasi Teori Interaksionisme simbolik oleh George Herbert Meat dalam kajian produk budaya Jawa dalam ruang (interior) peribadatan Gereja Katolik ini, tetap menggunakan empat tahapan, meliputi Impulse, Perception, Manipulation, dan Consummation. Empat tahapan kajian yang menggali tentang kesejarahan penyebaran gereja di Kevikepan Surakarta, memetakan arah perkembangan gaya interiornya, memetakan bentuk-bentuk adaptasi muatan lokal dalam rangka membangun kesadaran umat tentang keberadaan iman Katolik dalam konteks budaya Jawa, serta menjelaskan strategi gereja dalam penguatan iman umat dengan menggunakan media tanda-tanda produk budaya Jawa.
Dari berbagai karya budaya Jawa yang dielaborasi dalam pola abstraksi, adaptasi, dan reposisi ke dalam bagian dari elemen estetik interior terutama pada wilayah peribadatan yang paling utama yaitu ?Altar gereja?, maka miniatur rumah joglo, abstraksi wayang kayon, dan gong (perangkat gamelan) merupakan elemen.

yang paling menonjol. Kehadiran miniatur rumah joglo sebagai persuasi umat untuk membangun persepsi bahwa peribadatan gereja merupakan prosesi yang sangat dekat dengan psiko-kultural umat. Begitu juga abstraksi wayang kayon di posisi penting pada background Altar juga untuk membangun persepsi bahwa gereja, Altar, bahkan eksistensi Yesus tidak lepas dari ?kesadaran umat Katolik yang Jawa?. Tahapan persuasi, persepsi, hingga kesadaran tersebut digenapi dengan suara gong dalam puncak peribadatan ?persaksian?. Keseluruhannya merupakan strategi interaksi simbolik dimana berbagai potensi lokal dsinergikan untuk kepentingan ?penguatan iman?.
Kehadiran tanda-tanda produk budaya Jawa dalam ruang peribadatan Gereja Katolik merupakan strategi ?interaksi simbolik? sebagai upaya membangun ?kenyamanan‘ umat dalam melaksanakan kegiatan keagamaannya. Pada satu sisi, mencoba membangun atmosfer peribadatan melalui prasarana yang ?diakrabi‘ oleh umat, tetapi dalam jangka panjangnya merupakan strategi evolutif untuk membangun persepsi umat bahwa produk dan simbol-simbol budaya Jawa tidak berseberangan atau nihil obstat dengan Keimanan Katolik. Sebuah strategi budaya bahwa segala yang terkait dengan gereja, ajaran Katolik, Kuasa Yesus, hingga Firman Tuhan Allah juga sejalan dengan budaya Jawa, bahkan saling menguatkan.

×
Penulis Utama : If Bambang Sulistyono
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T151908011
Tahun : 2022
Judul : INTERAKSI SIMBOLIK PADA INTERIOR GEREJA KATOLIK DI KEVIKEPAN SURAKARTA
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Seni Rupa dan Desain - 2022
Program Studi : S-3 Kajian Budaya
Kolasi :
Sumber : .
Kata Kunci : Interaksi-simbolik, Jawa, Katolik, Kevikepan (Vicariatus Apostolicus), Surakarta.
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Andrik Purwasito, DEA.
2. Prof. Dr. Warto, M.Hun
3. Dr.Titis Srimuda Pitana, ST., M.Trop.Arch.
Penguji : 1. Dr. Susanto, M.Hum.
2. Prof. Dr. FX. Mudji Sutrisno, SJ
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Seni Rupa dan Desain
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.