Penelitian ini membahas mengenai pemertahanan bahasa Banjar pada pedagang Pasar Terapung di Kota Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan sosiolinguistik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi, faktor, dan dampak  pemertahanan bahasa Banjar pada pedagang Pasar Terapung di Kota Banjarmasin. Data berupa percakapan atau dialog yang di tuturkan oleh pedagang, pembeli, dan tokoh masyarakat. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan partisipan, tempat, dan kejadian yaitu pedagang, pembeli, dan tokoh masyarakat. Dalam menyediakan data, peneliti menggunakan metode simak libat cakap. Teknik yang digunakan adalah wawancara dan rekam.  Pengumpulan data dilakukan dengan cara merekam percakapan yang terjadi antara pedagang dan pembeli di Pasar Terapung ketika melakukan transaksi jual dan beli. Hasil dari penelitian ini strategi yang ditemukan adalah ditemukannya fenomena campur kode yaitu dengan cara mencampur bahasa Banjar dan bahasa Indonesia ketika melakukan transaksi jual dan beli dengan pedagang. Temuan lainnya yaitu faktor pemertahanan bahasa pada pedagang Pasar Terapung  sebagai berikut. 1). Mempertahankan Identitas, 2). Tidak tertarik mempelajari bahasa asing, 3). Kesetiaan bahasa, 4). Kepercayaan Diri, 5). Kebanggaan atas bahasa dan budaya, dan 6). Faktor Migrasi Wilayah, 7). Jumlah Penutur, 8). Umur, dan 9). Jenis Pekerjaan. Dan temuan terakhir yaitu dampak pemertahanan bahasa, ditemukan dampak positif dan negatif dari pemertahanan bahasa. Dampak positif yang ditemukan yaitu menguatkan identitas mereka sebagai orang Banjar, bertambahnya rasa percaya diri yang dimiliki, dan rasa bangga yang dimiliki. Sedangkan dampak negatif yang ditemukan yaitu kurang berkembangnya kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri, tidak berfungsinya lingua franca, dan kemungkinan akan muncul sikap atau paham etnosentrisme yang menganggap budaya masyarakat tersebut lebih tinggi dari budaya masyarakat lain. Dapat disimpulkan pemertahanan bahasa Banjar pada pedagang Pasar Terapung di Banjarmasin masih bertahan dengan baik karena mempertahankan bahasa yang mereka miliki yaitu bahasa Banjar dan mereka memiliki kebanggaan tersendiri atas Bahasa yang mereka punya.