Film merupakan salah satu media yang dapat digunakan sebagai sarana untuk mengkritik isu sosial yang di masyarakat seperti isu ketidakadilan gender. Isu ketidakadilan gender tersebut pada akhirnya memunculkan ragam gerakan feminisme yang bertujuan memperjuangkan kesetaraan dan hak bagi setiap individu, salah satunya gerakan feminisme liberal. Feminisme liberal bertujuan memperjuangkan kesamaan dan kesetaraan hak setiap individu khususnya perempuan di bidang pekerjaan, partisipasi politik, dan pendidikan. Dalam penelitian ini, film habibie & ainun 3 merupakan film yang dirasa mengangkat isu ketidakadilan serta feminisme liberal. Pada akhirnya, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa representasi feminisme liberal dalam film Habibie & Ainun 3 melalui simbol verbal dan non-verbal. Teori-teori yang digunakan yaitu, teori media karena film merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat dan teori gender karena ketidakadilan gender disebabkan oleh perbedaan antara kaum lakilaki dan perempuan yang dalam segala aspek. Penelitian ini menggunakan pendekatan interpretatif kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa observasi atau pengamatan serta studi pustaka. Teknik pengambilan data berupa adegan-adegan dalam film Habibie & Ainun 3 yang merepresentasikan feminisme liberal. Teknik analisis data menggunakan analisis semiotika Roland Barthes dengan tiga tingkatan pertandaan, yaitu teknik denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa adegan-adegan dalam film Habibie & Ainun 3 merepresentasikan feminisme liberal. Hal ini terlihat dalam 6 korpus yang ditemukan yang merepresentasikan feminisme liberal. Dari 6 korpus tersebut, terdapat 3 korpus yang merepresentasikan feminisme liberal melalui perempuan yang mengkonstruksi ulang peran gender secara sosial yang terlihat pada korpus 2,4 dan 5. Korpus 1 merepresentasikan feminisme liberal melalui perempuan yang menginginkan kesempatan dalam mendapatkan pendidikan. Feminisme liberal yang direpresentasikan melalui perempuan yang memiliki intelektual yang sama dengan laki-laki yang terlihat pada korpus 6, serta yang terakhir feminisme liberal yang direpresentasikan pada korpus 3 adalah perempuan yang berani menentang kekerasan gender. Saran untuk penelitian ini diharapkan masyarakat mampu menemukan pesan yang diungkapkan pada film.