Penulis Utama | : | Devi Murdyaningsih |
NIM / NIP | : | B0418012 |
Tradisi pacangan adalah tradisi perkawinan adat pada anak-anak di Lingkungan Pancot, Kelurahan Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu. Penelitian ini bertujuan, pertama, untuk mengungkap sejarah munculnya tradisi pacangan yang diselenggarakan oleh masyarakat Lingkungan Pancot. Kedua, mendeskripsikan prosesi pelaksanaan tradisi pacangan masyarakat Lingkungan Pancot sebelum implementasi UU Perkawinan 1974. Ketiga, mengetahui faktor- faktor lain yang mempengaruhi hilangnya tradisi pacangan tahun 1974 – 1983.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis yang terdiri dari empat tahapan, yakni heuristik atau pengumpulan sumber, kritik (verifikasi) berupa kritik intern dan ekstern, interpretasi (analisis data), dan terakhir tahap penulisan yang disebut historiografi. Penelitian ini memanfaatkan sumber-sumber sejaman seperti surat kabar Kompas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dan juga foto-foto dokumentasi pribadi milik masyarakat Lingkungan Pancot. Sumber-sumber lain yang digunakan yaitu wawancara langsung ke lapangan dengan para informan diantaranya masyarakat Lingkungan Pancot sebagai pelaku tradisi pacangan, perangkat desa, dan juga takmir masjid Lingkungan Pancot. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai tradisi pacangan pada masyarakat Lingkungan Pancot tahun
1974 – 1983.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Lingkungan Pancot yang dikenal sebagai masyarakat yang masih menjalankan adat-istiadat peninggalan nenek moyang salah satunya adalah tradisi pacangan. Konon, Lingkungan Pancot pernah mendapat kutukan bahwa penduduknya akan menikah di usia anak-anak. Tradisi ini eksis dan dilaksanakan sesuai adat perkawinan Jawa Tengah, prosesinya terbagi dalam tiga tahapan, yakni prosesi sebelum perkawinan, pelaksanaan perkawinan, dan adat setelah perkawinan. Namun setelah berlakunya Undang-Undang Perkawinan, tradisi ini mengalami pergeseran hingga pada tahun
1983 tradisi ini berakhir. Faktor utama hilangnya tradisi pacangan adalah berlakunya Undang-Undang Perkawinan 1974, namun terdapat faktor-faktor pendukung lain seperti pendidikan formal yang semakin maju, berkembangnya pengetahuan agama, dan pembangunan infrastruktur. Faktor pendukung ini berdampak pada terbukanya pikiran masyarakat Pancot dalam menerima aturan- aturan yang tercantum pada Undang-Undang Perkawinan 1974.
Penulis Utama | : | Devi Murdyaningsih |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | B0418012 |
Tahun | : | 2022 |
Judul | : | Tradisi Pacangan Masyarakat Pancot Kalisoro Pasca Implementasi UU Perkawinan Tahun 1974 – 1983 |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. Ilmu Budaya - 2022 |
Program Studi | : | S-1 Ilmu Sejarah |
Kolasi | : | |
Sumber | : | |
Kata Kunci | : | Tradisi Perkawinan Adat, Lingkungan Pancot, Anak-anak, Undang-Undang Perkawinan 1974 |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dra. Isnaini, W. W, M.Pd |
Penguji | : |
1. Dr. M. Bagus Sekar Alam, S.S., M.Si |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Ilmu Budaya |
Halaman Awal | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|---|---|
Halaman Cover | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB I | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB II | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB III | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB IV | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB V | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
BAB Tambahan | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
Daftar Pustaka | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
Lampiran | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |