Finisa Putri Maharuta, R0218048, 2022. Hubungan Beban Kerja Fisik dan Postur Kerja dengan Gangguan Muskuloskeletal Pekerja Bagian Finishing Proyek Pembangunan Rumah Sakit UMS Surakarta, Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sekolah Vokasi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Latar Belakang : Proyek Pembangunan Rumah Sakit UMS Surakarta merupakan salah satu proyek pembangunan yang di dalamnya terdapat pekerjaan konstuksi dimana pekerjaan tersebut memiliki risiko tinggi dikarenakan proses pekerjaannya berhubungan langsung dengan fisik pekerja. Potensi risiko bahaya dapat berasal dari bahaya kesehatan kerja berasal dari faktor ergonomi yang berupa beban kerja fisik dan postur kerja yang tidak alamiah. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada pekerja konstruksi adalah gangguan muskuloskeletal. Kemenkes RI pada tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi gangguan muskuloskeletal tertinggi berdasarkan pekerjaan adalah pada pekerjaan petani/buruh tani (9,90%), nelayan (7,40%), dan buruh (6,10%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja fisik dan postur kerja dengan gangguan muskuloskeletal pada pekerja bagian finishing Proyek Pembangunan Rumah Sakit UMS Surakarta.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, dengan menggunakan desain cross sectional. Responden diambil dari pekerja bagian finishing Proyek Pembangunan Rumah Sakit UMS Surakarta sejumlah 60 responden dari total 94 pekerja. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur pulse oximeter untuk mengukur beban kerja fisik, lembar kerja metode RULA untuk mengukur postur kerja, kuesioner Nordic Body Map untuk mengukur gangguan muskuloskeletal. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Somers’d dan analisis regresi logistik ordinal.

Hasil : Hasil uji korelasi Somers’d setiap variabel memiliki hubungan dengan gangguan muskuloskeletal, yaitu beban kerja fisik (nilai p = 0.000) dan postur kerja (nilai p = 0.000). Selanjutnya dilakukan pengujian dengan uji regresi logistic ordinal dan didapatkan hasil bahwa postur kerja merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap gangguan muskuloskeletal yang dialami oleh pekerja finishing Proyek Pembangunan Rumah Sakit UMS Surakarta. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai wald beban kerja fisik adalah 10.424 dengan nilai signifikansi p=0.001 (<0>wald postur kerja adalah 11.880 dengan nilai signifikansi p=0.001 (<0>Nagelkerje adalah 0.526, yang berarti variabel bebas beban kerja fisik dan postur kerja mempengaruhi variabel gangguan muskuloskeletal sebesar 52.6% Sedangkan 47.4% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

Simpulan : Terdapat hubungan antara beban kerja fisik dan postur kerja dengan gangguan muskuloskeletal