Penelitian ini berfokus pada bahasa perempuan yang digunakan oleh pengarang. Bahasa perempuan tersebut diteliti untuk melihat subjektivitas yang diraih perempuan oleh penggunaan bahasa tersebut. Alasan yang mendasari adalah karena bahasa perempuan adalah cara khusus perempuan untuk menunjukkan eksistensinya sebagai perempuan. Bahasa perempuan juga mengandung ideologi perjuangan perempuan. Alasan tersebut yang mendasari hubungan subjektivitas perempuan dengan bahasa yang digunakan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (i) Bagaimana posisi Leila S. Chudori sebagai Pengarang Perempuan, (ii) Bagaimana pandangan pengarang terhadap citra dan seksualitas perempuan yang tertuang dalam bahasa novel Laut Bercerita (2017), (iii) Bagaimana subjektivitas perempuan terbentuk melalui bahasa perempuan dalam novel Laut Bercerita?

Tujuan dari penelitian ini yakni: (i) Mengidentifikasi posisi dan latar belakang Leila S. Chudori sebagai pengarang perempuan, (ii) Mengetahui pandangan perempuan terhadap citra dan seksualitas subjek perempuan yang tertuang dalam bahasa yang digunakan dalam novel Laut Bercerita (2017), (iii) Mengetahui cara terbentuknya subjektivitas perempuan melalui bahasa perempuan dalam novel Laut Bercerita.

Data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, data primer berupa wacana pembebasan subjek perempuan dan subjektivitas perempuan yang terkandung dalam bahasa yang digunakan pengarang dalam novel Laut Bercerita (2017). Data sekunder berupa biografi pengarang, wacana tentang pembebasan perempuan dan wacana subjektivitas perempuan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik membaca dan mencatat. Teknik interpretasi data dilakukan dengan mengidentifikasi biografi dan latar belakang pengarang saat menulis novel Laut Bercerita. Kedua, dengan mengidentifikasi representasi perempuan dan posisi perempuan dalam memandang seksualitas perempuan untuk mengetahui kehadiran subjektivitas pengarang. Ketiga, mengidentifikasi bahasa feminin dan pengaruh maskulinitas untuk melihat terbentuknya subjektivitas pengarang melalui bahasa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengarang sudah menyerap pemikiran feminisme sejak dini sehingga novel-novelnya cenderung memiliki semangat feminisme. Dalam Laut Bercerita (2017), Leila banyak menghadirkan citra perempuan kuat sebagai wujud perlawanan terhadap stereotip tentang perempuan. Lewat penggunaan bahasa perempuan dalam novelnya, Leila berhasil meraih subjektivitasnya sebagai perempuan.