BPTU-HPT Denpasar merupakan lembaga pemerintahan pembibitan sapi bali. Populasi sapi bali di BPTU-HPT dirancang khusus untuk meningkatkan kualitas genetik sapi bali sebagai sapi pembibit atau sapi pemacek. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan estimasi respon seleksi (genetic gain) dan respon seleksi yang terealisasi pada sifat-sifat pertumbuhan sapi bali di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Denpasar, Bali. Penelitian ini menggunakan data recording sapi bali tahun 2011-2016 di BPTU-HPT Denpasar, Bali. Data yang digunakan berupa bobot lahir (BL), bobot sapih 205 hari (BS205), bobot satu tahun (BB365), dan bobot dewasa 730 hari (BB730). Data sapi bali teridiri dari 502 ekor dengan komposisi 258 ekor jantan dan 244 ekor betina. Data bobot badan dikoreksi saat umur penyapihan (205 hari), umur satu tahun (365 hari), dan umur dewasa (730 hari). Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus standar deviasi faktor additive genetic, estimasi respon seleksi (genetic gain), dan respon seleksi terealisasi. Hasil penelitian menunjukkan fluktuasi respon seleksi terealisasi pada BL, BS205, dan BB365 pada tahun 2012-2013 dan 2013-2014. Respon seleksi terealisasi pada tahun 2012-2013 dan 2013-2014 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya dan naik kembali pada tahun 2014-2016. Respon seleksi menunjukkan hasil negatif namun angka yang dihasilkan relatif kecil. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mutu genetik sapi bali di BPTU-HPT Denpasar dari tahun ke tahun dapat dipertahankan akan tetapi tidak ada peningkatan.