Ainun Laras Sati. K3315004. IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI STOIKIOMETRI MENGGUNAKAN INSTRUMEN THREE-TIER DIAGNOSTIC TEST (TTDT). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2022.

Stoikiometri merupakan materi kimia kuantitatif pertama yang diberikan kepada siswa kelas X semester genap sehingga menjadi pijakan awal dalam materi kuantitatif selanjutnya. Apabila siswa mengalami miskonsepsi pada materi stoikiometri, maka akan menghambat dalam mempelajari materi-materi yang selanjutnya yang berkaitan dengan stoikiometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat miskonsepsi pada materi stoikiometri serta mengetahui profil miskonsepsi pada materi stoikiometri yang dialami oleh siswa kelas X di SMA Negeri Kota Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pemilihan sampel berdasarkan teknik purposive sampling yang melibatkan 196 siswa kelas X di SMA Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 3 Surakarta, dan SMA Negeri 4 Surakarta. Data penelitian diperoleh dari hasil analisis jawaban siswa pada instrument Three-Tier Diagnostic Test (TTDT) yang terdiri dari 15 butir soal dari 5 sub-topik, yaitu menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif, menerapkan hokum-hukum tentang gas, menentukan hubungan antara mol, jumlah partikel, massa molar, dan volume molar dalam persamaan kimia, menentukan rumus empiris dan rumus molekul, menentukan pereaksi pembatas. Instrumen tersebut juga dilengkapi dengan data wawancara semi structured. Instrumen divalidasi oleh expert judgement. Berdasarkan analisis data, sebanyak 30,76?ri 196 siswa SMA kelas X MIPA  di SMA Negeri 1 Surakarta, SMA Negeri 3 Surakarta, SMA Negeri 4 Surakarta mengalami miskonsepsi pada materi stoikiometri di sub-topik yang berbeda-beda. Menurut hasil jawaban siswa, profil miskonsepsi terjadi pada sub-topik menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif (27,72%), menentukan hukum-hukum gas dengan tepat (21,94%), menentukan hubungan antara mol, jumlah partikel, massa molar, dan volume molar dalam persamaan kimia (44,05%), menentukan rumus empiris dan rumus molekul (25,00%), menentukan pereaksi pembatas dalam reaksi kimia (31,63%).miskonsepsi dominan yang dialami siswa adalah pada sub-topik menentukan hubungan antara mol, jumlah partikel, massa molar, dan volume molar sebanyak 44,05%.