×
Bahasa Isyarat adalah bahasa yang digunakan oleh kaum tunarungu untuk berkomunikasi. Meski demikian, jumlah kaum tunarungu yang tidak terlalu banyak di Indonesia menyebabkan bahasa Isyarat kurang disadari keberadaannya oleh masyarakat umum. Melalui penelitian ini, penulis bermaksud untuk merancang stiker animasi “Tomogami” yang menyertakan penggunaan bahasa Isyarat. Tujuan dari perancangan stiker animasi tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum akan keberadaan bahasa Isyarat. Perancangan stiker animasi ini dibuat dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Penulis membaca berbagai sumber ilmiah, mewawancarai praktisi animasi dan kaum tunarungu sebelum merancang stiker animasi untuk mendapatkan referensi yang akurat. Penulis juga melakukan perbandingan terhadap berbagai stiker animasi menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dengan tujuan agar penulis dapat merancang stiker animasi yang lebih baik dari berbagai stiker animasi yang sudah ada sebelumnya. Konsep yang digunakan dalam perancangan stiker animasi ini adalah manusia kertas yang diambil dari legenda Jepang “Shikigami”. Penggunaan konsep tersebut dipilih karena manusia kertas memiliki keunikan dalam hal sistem gerak tubuh (Body mechanic). Dalam perancangannya, karakter stiker animasi tersebut menggunakan frasa dan kalimat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti “Terima kasih” dan “Selamat”. Setelah proses produksi selesai, stiker animasi tersebut akan diunggah ke media sosial untuk selanjutnya dapat digunakan oleh masyarakat umum. Selain diunggah ke media sosial, penulis juga menyertakan beberapa media pendukung seperti kaos dan poster untuk proses promosi stiker animasi ini.