ABSTRAK

Mayra Sekar Dayana. B0418037. 2022. Peran Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surakarta dalam Kesetaraan Difabel tahun 2001-2016. Skripsi Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

            Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara deskripsi mengenai YPAC Surakarta mulai dari (1) latar belakang sejarah YPAC Surakarta, (2) perkembangan YPAC Surakarta dari tahun 2001-2016, dan (3) peran YPAC Surakarta dalam kesetaraan difabel tahun 2001-2016.

            Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan, meliputi tahap Heuristik (mengumpulkan sumber), Kritik Sumber (Internal dan eksternal), inteprestasi, dan Historiografi. Dengan menggunakan sumber-sumber sezaman, seperti Akta Notaris Milly Karmila S.H. No. 7 tanggal 20 Juni 2003, Surat keputusan pengurus YPAC Surakarta tahun 2008, laporan pertanggung jawaban Pengurus YPAC Surakarta dari tahun 2005-2016, surat kabar Radar Solo tanggal 17 Oktober 2014, tulisan tangan Ny. Gatot (ketua YPAC Surakarta tahun 1977), sumber internet dari web soldier.id, dan beberapa sumber lainnya yang sezaman dengan penelitian ini.

            Berdasarkan analisis dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan, menghasilkan bahwa pertama, YPAC yang berdiri pada tahun 1953 merupakan salah satu pemikiran dr. Soeharso yang ditujukan untuk anak-anak difabel dan pada tahun 1977 kedudukan berubah menjadi YPAC cabang Surakarta. Kedua, perkembangan YPAC Surakarta yang terjadi pada tahun 2001 setelah adanya UU no. 16 tahun 2001 tentang yayasan yang merubah kedudukan menjadi YPAC Daerah Surakarta dibuktikan melalui akta Notaris Milly Karmila Sareal S.H. No. 07 tahun 2003. Ketiga, peran YPAC daerah Surakarta tetap menjalankan Total Quality Concept (TQC) dr. Soeharso dengan melakukan kemitraan, delabelisasi, total welfare, dan strategi pengembangan melalui pelayanan terpadu menyeluruh “total care” yang mengarah pada kesetaraan difabel. Anak difabel mempunyai kesempatan yang sama dengan anak yang dikatakan normal mendapat rehabilitasi kesehatan, pendidikan, sosial, dan provacasional. Maka dapat disimpulkan bahwa perubahan kedudukan menjadi YPAC daerah Surakarta tidak merubah peran untuk memenuhi hak-hak anak difabel agar mencapai kesetaraan difabel. Anak difabel mendapatkan tubuh yang sehat dengan rehabilitasi kesehatan, mendapatkan ilmu pengetahuan dengan rehabilitasi pendidikan, dapat bersosialiasai dengan rehabilitasi sosial, dan trampil dengan rehabilitasi provacasional.