×
Latar Belakang: Kasus kebakaran gedung sekolah masih sering terjadi di Indonesia, hal tersebut diakibatkan kurangnya kewaspadaan dari pengelola sekolah mengenai risiko bahaya kebakaran diarea sekolah, yang meliputi beberapa jenis kelas kebakaran. Pengetahuan dan pengalaman seseorang diketahui dapat mempengaruhi respon seseorang dalam menghadapi bencana kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan pengalaman dengan kewaspadaan bencana kebakaran pengelola SMAN 1 Ngawi.
Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian diperoleh dari seluruh pengelola SMAN 1 Ngawi sejumlah 50 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat ukur pengambilan data yang telah divalidasi oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Gresik. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji somers’d untuk analisis bivariat dan uji regresi logistik ordinal untuk analisis multivariat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responde memiliki pengetahuan bencana kebakaran kategori kurang (52%) pengalaman bencana kebakaran kategori kurang (72%) dan kewaspadaan bencana kebakaran kategori kurang (46%). Hasil uji korelasi somers’d menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengalaman dengan kewaspadaan bencana kebakaran (p= 0,000, r= 0,436) dan juga adanya hubungan yang siginifakn antara pengalaman dengan kewaspadaan bencana kebakaran (p= 0,481, r= 0,481). Hasil regresi logistik ordinal menyatakan bahwa pengalaman memiliki pengaruh lebih besar (OR= 9989) dalam terbentuknya kewaspadaan bencana kebakaran disbandingkan pengetahuan (OR= 5834).
Simpulan: Ada hubungan yang siginikan antara pengetahuan dan pengalaman dengan kewaspadaan bencana kebakaran pengelola SMAN 1 Ngawi.