COVID-19 merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus SARSCoV-2 atau yang juga sering disebut virus Corona. Pada Desember 2019, virus ini mulai menyebar dari Wuhan, China hingga ke seluruh dunia hingga ditetapkan sebagai pandemi. Virus ini menyerang saluran pernafasan sehingga penderitanya memiliki gejala seperti pada infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Dalam banyak kasus, ditemukan juga pasien pengidap COVID-19 yang tidak memiliki gejala seperti berikut, sehingga sulit untuk dapat menentukan status COVID-19 pasien sebelum dilakukan tes PCR. Penelitian ini bertujuan melakukan perhitungan dan diagnosa cepat terkait faktor dan gejala yang dialami pasien dengan status akhir COVID-19 yang dialami menggunakan metode Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS). ANFIS dipilih karena menggunakan konsep Jaringan Syaraf Tiruan yang cocok digunakan pada perhitungan berpola dan kompleks. ANFIS diharapkan memiliki hasil lebih baik daripada metode Jaringan Syaraf Tiruan lain, karena juga memiliki dasar Logika Fuzzy yang dapat memetakan aspek kepakaran dan linguistik dari manusia. Model yang dihasilkan dari pelatihan ANFIS ini diuji dengan memasukkan data faktor dan gejala pasien kemudian dicocokkan dengan status COVID-19 yang dimiliki. Perhitungan galat menggunakan MAE sebagai evaluasi dari akurasi model ini. Evaluasi dilakukan berdasarkan 10-fold cross validation. Dari hasil percobaan didapatkan hasil akurasi sebesar 82,39% dengan nilai MAE 0,1558 untuk training dan 0,1903 untuk testing.