Hubungan antara tempat wisata dengan PKL adalah saling melengkapi satu sama lain, sebuah tempat wisata jika tidak ada UMKM akan terasa kurang lengkap begitu pula sebaliknya. Ditambah Kebun Binatang Jurug merupakan BUMD yang berada Kota Surakarta, sehingga bisa ikut dan menghidupkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Surakarta.

      Namun PKL di Jurug (Solo Zoo) kurang dalam penataannya dari segi penataan tempat (lokasi), barang, penyeragaman harga. Diperlukan kerjasama sinergi antara pemilik tanah Jurug yaitu (Pemerintah Kota Surakarta), pengelola (Taman Satwa Taru Jurug), dan PKL (UMKM yang berada di dalam jurug). Oleh sebab itu maka Penulis mengangkat judul “Pengelompokkan UMKM di Solo Zoo (Clustering UMKM”

      Peneliti akan mewawancarai beberapa sumber antara lain para PKL (anggota PKL dan ketua paguyupan) dan pengelola dari Jurug Solo Zoo. Sehingga hasil penelitian ini bisa membantu pengelola dan PKL untuk mengetahui strategi yang tepat dalam melakukan penataan PKL, penataan para PKL kedepannya bisa berjalan lancar karena para PKL sudah memiliki paguyupan dan sudah membentuk koperasi. Sehingga untuk kedepannya bisa menjadi rumah bagi para PKL serta menjadi destinasi kebun binatang unggulan di Jawa Tengah.