Pembentukan karakter yang dilakukan oleh sekolah harus mendapat dukungan dari orang tua dalam bentuk keterlibatan orang tua dalam pembentukan karakter siswa termasuk civic virtue. Akan tetapi keterlibatan orang tua dalam pendidikan di Indonesia masih sangat rendah sebagaimana diungkapkan oleh Majzub dan Salim (2011). Oleh karena itu SMPIT Nur Hidayah Surakarta yang memiliki program keterpaduan dengan orang tua dalam proses pendidikannya mengajak orang tua agar terlibat dalam pembentukan  civic virtue siswa yang salah satunya dilakukan melalui Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang memiliki peran sangat strategis dalam pembentukan  civic virtue  siswa. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Keterlibatan orang tua dalam pembentukan  civic virtue melalui Pendidikan Kewarganegaraan di SMPIT Nur Hidayah Surakarta, (2) Peran guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam melibatkan orang tua dalam pembentukan civic virtue siswa SMPIT Nur Hidayah Surakarta, (3)  Hambatan/kendala keterlibatan orang tua dalam  pembentukan civic virtue melalui Pendidikan Kewarganegaraan di SMPIT Nur Hidayah Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara  dengan orang tua dan guru Pendidikan Kewarganegaraan SMPIT Nur Hidayah Surakarta dan angket  terhadap orang tua kelas 7 – 9 SMPIT Nur Hidayah Surakarta  serta menganalis dokumen  berupa RPP yang disusun guru Pendidikan Kewarganegaraan SMPIT Nur Hidayah Surakarta.  Temuan dalam penelitian adalah: (1) keterlibatan orang tua dalam pembentukan civic virtue siswa melalui pendidikan kewarganegaraan dilakukan oleh sekolah dan guru pendidikan kewarganegaraan  dilakukan dengan keterwakilan komite sekolah, membentuk forum orang tua dan guru (FOMG), melakukan komunikasi, koordinasi dan melibatkan orang tua dalam  pembelajaran, dan menjamin orang tua agar memiliki kesadaran penuh terhadap keterpaduan sekolah. (2) peran guru pendidikan kewarganegaraan dalam melibatkan orang tua dalam pembentukan  civic virtue  siswa dilakukan dengan menyediakan saluran keterlibatan orang tua dalam pembelajaran, berkomunikasi dengan orang tua mengenai keterlibatan orang tua, dan  memahami orang tua dalam pengasuhan. (3) Hambatan/kendala keterlibatan orang tua dalam pembentukan civic virtue melalui Pendidikan Kewarganegaraan adalah waktu yang dimiliki orang tua dan komunikasi antara orang tua dengan guru pendidikan kewarganegaraan dinilai kurang terjalin dengan baik. Kendala-kendala ini diatasi dengan saran agar orang tua dan guru memanfaatkan teknologi yang semakin pesat untuk berkomunikasi termasuk mengatasi permasalahan kekurangan waktu orang tua dalam memenuhi undangan sekolah.