Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji Fungsi Manifes Bappeda dalam menangani permasalahan manusia di Kabupaten Bogor pada masa Pandemi. Masa Pandemi Covid-19 terlah berjalan selama setahun lebih di Indonesia, hal ini menyebabkan beberapa elemen-elemen pun ikut melemah, salah satunya adalah elemen-elemen yang berkaitan langsung dengan manusia. Permasalahan yang diambil dari penelitian ini adalah bagaimana Bappeda menangani masalah mengenai kemanusiaan yang banyak terjadi di masa pandemi dengan Fungsi Manifes yang dipunya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif dan teori yang digunakan adalah Struktural Fungsionalisme yang dikembangkan oleh Robert K. Merton. Teori Struktural Fungsionalisme berfungsi untuk mengkaji keterkaitan Fungsi Manifes terhadap Pembangunan Manusia dan pelaksanaannya sebagai suatu sistem di tengah pandemi. Metode digunakan dengan alasan untuk mendapat keabsahan data yang didapat langsung dari lapangan, dengan menggunakan observasi serta wawancara dengan narasumber terkait. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya penurunan pada Pembangunan Manusia di Kabupaten Bogor karena pandemi ini, hasil ini ditunjukan dari Indeks Pembangunan Manusia yang mengalami penurunan. Fungsi manifes pada Bappeda antara lain adalah fungsi Perencanaan yang berfokus kepada rencana pembangunan atau sebagai otak pembangunan, pada masa ini tetap berjalan semestinya dan harus lebih ditingkatkan lagi karena munculnya permasalahan yang berkaitan dengan Pembangunan Manusia di masa pandemi saat ini, walau demikian Bappeda juga memiliki permasalahan akibat adanya pandemi, akan tetapi keberjalanan fungsi manifes tersebut tetap harus dilaksanakan.