ABSTRAK

Luluk Dwi Parwati. 2022.PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM  PENGOLAHAN KERIPIK DAUN MANGGA MELALUI KELOMPOK WANITA TANI DI KAMPUNG NGIPANG KOTA SURAKARTA.Skripsi.Pembimbing: Dr. Argyo Demartoto, M.Si.Program Studi Sosiologi.Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.Universitas Sebelas Maret

Pemberdayaan perempuan adalah usaha sistematis dan terencana untuk mencapai kesetaraan dan keadilan meliputi aspek kondisi (kualitas dan kemampuan) atau posisi (kedudukan dan peran) laki-laki dan perempuan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Namun rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya memberdayakan perempuan membuat perempuan tidak punya kegiatan selain menjadi ibu rumah tangga. Sejalan dengan hal ini adanya pemberdayaan perempuan dalam pengolahan kripik daun mangga melaui  Kelompok Wanita Tani (KWT) dikampung Ngipang bertujuan untuk membuat wanita di Ngipang menjadi mandiri melalui program-program pelatihan dan berbagai kegiatan. Berdasarkan hal tersebut memiliki tiga perumusan masalah yaitu bagaimana proses pemberdayaan perempuan dalam pengolahan kripik daun mangga, bagaimana faktor pendukung dan penghambat dan bagaimana keadaan kampung Ngipang sebelum dan sesudah adanya pemberdayaan. Teori Struktural Fungsional dari Talcot Parsons digunakan untuk melihat adanya KWT dapat memenuhi kebutuhan dari sebuah sistem yang ada di masyarakat. Informan penelitian ditentukan melalui purposive sampling. Data diperoleh melalui wawancara langsung, wawancara online, dan dokumen pendukung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber.  Analisis data yang digunakan menggunakan metode struktural fungsional dari Talcot Parsons.

          Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat Ngipang relatif rendah karena banyak perempuan usia prosuktif yang tidak bekerja sehingga dibentuknya KWT di Ngipang ini ini menjadi solusi untuk perempuan yang ada disana. Dengan adanya KWT ini yang salah satu kegiatannya dengan pengolahn kripik daun mangga membuat perempuan di Ngipang jadi lebih mandiri, dan punya penghasilan sampingan dari hasil menjual berbagai olahan dari KWT Ngipang ini. Dan juga program-program pelatihan memberikan banyak ilmu dan manfaat untuk perempuan di Ngipang. Faktor pendukung dari pemberdayaan ini adalah adanya lahan dari para anggota KWT yang bisa dimanfaatkan serta adanya pendampingan dari dinas. Untuk faktor penghambatnya yaitu adanya keterbatasan bahan baku untuk epmbuatan kripik daun mangga, minimnya modal yang dimiliki anggota, faktor pengaruh cuaca saat proses pengeringan dan rendahnya kesadaran masyarakat akan adanya kelompok wanita tani di Ngipang. Kondisi perempuan sebelum adanya KWT banyak perempuan yang hanya menganggur dirumah saja tetapi setelah adanya KWT perempuan di Ngipang jadi punya kegiatan sehari-harinya dan juga jadi memiliki usaha sampingan yang sebelumnya hanya menganggur saja. Dari produk-produk olahan kripik daun mangga ini dan olahan-olahan yang lain perempuan di Ngipang jadi punya penghasilan dan bisa membantu ekonomi keluarga.

Kata Kunci : Pemberdayaan Perempuan, KWT, Mandiri