Penulis Utama : Irfan Zamorano
NIM / NIP : H0717072
×

Jahe (Zingiber officinale) salah satu komoditas tanaman yang diproduksi dan diperdagangkan secara luas di dunia, termasuk Indonesia. Jahe yang umum dibudidayakan di Indonesia yaitu jahe emprit, jahe merah, dan jahe gajah. Jahe relatif cocok dibudidayakan di Indonesia karena memiliki rentang kesesuaian lahan yang relatif luas termasuk di berbagai macam jenis tanah. Meskipun jahe relatif cocok dibudidayakan di Indonesia, jahe membutuhkan daya dukung tanah sebagai salah satu bahan media tanam untuk menunjang pertumbuhan, terutama akar dan rimpang. Alfisol merupakan salah satu jenis tanah yang mendominasi Indonesia berkarakteristik utama kepadatan tinggi dan kandungan bahan organik rendah. Kepadatan tinggi dan rendahnya aerasi di tanah alfisol menyebabkan perakaran sulit menembus. Maka dari itu perlu dilakukan upaya perbaikan pada tanah alfisol. Pupuk organik terbukti dapat memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologis tanah, dan sangat berperan penting dalam perbaikan sifat tanah alfisol dan pertumbuhan jahe. Penelitian ini bertujuan mendapatkan jenis jahe yang cocok dan dosis pupuk organik yang tepat, serta menentukan jenis jahe dan dosis pupuk organik yang sesuai untuk meningkatkan pertumbuhan di tanah alfisol dalam fase vegetatif.

Penelitian ini dilaksanakan bulan Oktober 2021 hingga Maret 2022 di Rumah Kaca Fakultas Pertanian UNS Jumantono. Penelitian dengan percobaan disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) faktorial, dengan 3 ulangan. Faktor perlakuan adalah jenis jahe yaitu jahe emprit, jahe merah dan jahe gajah dan dosis pupuk organik yaitu kontrol (tanpa pupuk), dosis 10, 20, dan 30 t/ha. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, diameter batang, panjang daun, lebar daun, luas daun, indeks luas daun dan kadar klorofil. Analisis data menggunakan analisis ragam dan jika terdapat pengaruh yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) taraf 5% dan hubungan antar variabel (peran variabel satu terhadap variabel lain) menggunakan analisis korelasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jahe emprit (J1) memberikan jumlah anakan dan kadar klorofil lebih tinggi dibanding jahe merah (J2) dan jahe gajah (J3). Pemberian pupuk organik 10 t/ha (P1) meningkatkan semua variabel pertumbuhan kecuali kadar klorofil. Antara perlakuan jenis jahe dan dosis pupuk organik tidak berinteraksi, sehingga yang paling sesuai adalah faktor tunggal dari masing-masing perlakuan yaitu jahe emprit (J1) dan dosis pupuk organik 10 t/ha (P1).

×
Penulis Utama : Irfan Zamorano
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : H0717072
Tahun : 2022
Judul : Kesesuaian Jenis Jahe (Zingiber officinale) pada Tanah Alfisol dengan Dosis Pupuk Organik Berbeda
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Pertanian - 2022
Program Studi : S-1 Agroekoteknologi
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : Zingiber officinale, jenis jahe, pupuk organik, dosis
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Supriyono, M.S.
2. Ir. Sri Nyoto, M.S.
Penguji : 1. Prof. Dr. Ir. Djoko Purnomo, M.P.
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Pertanian
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.