Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problematika dan upaya sekolah dalam mengatasi problematika pembelajaran daring anak tunagrahita kelas III di SLB BC Putra Harapan Sragen. Penelitian ini menggunakan metode penelitan kualitatif studi kasus. Sumber data dari penelitian adalah kepala sekolah, guru kelas, dan 3 orang tua peserta didik. Pengambilan subjek penelitian dilakukan dengan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Miles dan Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) problematika selama pembelajaran daring meliputi: (a) minat belajar peserta didik rendah; (b) peserta didik kesulitan dalam menulis; (c) kurangnya pemahaman peserta didik; (d) keterbatasan kuota internet; (e) jaringan internet di rumah guru tidak stabil; (f) guru kurang mahir dalam menggunakan handphone; (g) kurangnya dampingan dari orang tua selama pembelajaran; (h) kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam mengerjakan tugas; (i) tidak adanya buku pegangan mata pelajaran agama dari dinas pendidikan; (j) kurangnya konten pembelajaran berbasis multimedia yang interaktif bagi peserta didik; (2) upaya yang dilakukan yaitu: (a) menunggu mood anak membaik untuk belajar; (b) orang tua membuat pola titik-titik pada buku yang membentuk huruf/angka lalu peserta didik menebalinya; (c) orang tua menjelaskan pelajaran dengan detail dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari; (d) sekolah menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran daring; (e) guru mencari tempat yang jaringan internetnya lancar dalam melakukan pembelajaran; (f) guru meminta bantuan anaknya ketika kesulitan menggunakan handphone; (g) guru memberikan himbauan kepada orang tua agar mendampingi anak; (h) orang tua langsung memberi tahu anak ketika ada tugas; (i) guru menggunakan I’qro/ Juz Amma serta mencari sumber buku lainnya; (j) guru memberikan pembelajaran melalui Youtube yang didampingi oleh orang tua. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran daring bagi anak tunagrahita masih terdapat beberapa problematika yang dapat menghambat proses belajar mengajar. Orang tua, guru, dan sekolah telah melakukan upaya untuk mengatasi problematika yang dialami selama pembelajaran daring.