ABSTRAK 
Friska Ayu Gading Syahputri. B0218020. Hikayat Maharaja Boma: Suntingan Teks Disertai Kajian Sastra Bandingan dengan Kakawin Bhomakawya. Skripsi: Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana suntingan teks Hikayat Maharaja Boma?; (2) bagaimanakah perbandingan fakta cerita antara teks Hikayat Maharaja Boma dengan Kakawin Bhomakawya?. Tujuan penelitian untuk (1) menghadirkan suntingan teks Hikayat Maharaja Boma yang baik dan benar, baik dalam arti mudah dipahami pembaca, dan benar dalam arti kebenaran teks tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah; (2) mendeskripsikan perbandingan fakta cerita teks Hikayat Maharaja Boma dan Kakawin Bhomakawya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data penelitian adalah naskah Hikayat Maharaja Boma dengan nomor naskah MSS Malay C.8 No. 2905 koleksi British Library. Metode penyuntingan yang digunakan adalah metode landasan. Penelitian ini menggunakan teori sastra bandingan. Data penelitian diperoleh menggunakan teknik pustaka. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan tahap deskripsi naskah, tahap analisis, dan tahap evaluasi.

Kritik teks terhadap Hikayat Maharaja Boma ditemukan ada kesalahan tulis dan ketidakkonsistenan berupa 30 lakuna, 10 adisi, 32 substitusi, 17 ditografi, 7 transposisi, 26 ketidakkonsistenan, 7 kata tidak dapat terbaca, dan 2 kata sukar. Hasil dari analisis perbandingan fakta cerita kedua teks memiliki alur berbingkai, kausalitas, konflik, klimaks, berlatar istanasentris, latar waktu hanya siang-malam, latar sosial-budaya terpengaruh kepercayaan Hindu, tokoh utama, tokoh tambahan, tokoh antagonis, dan tokoh protagonis. Persamaan yang ada dalam kedua teks adalah perang antara Samba dan pasukan Boma (raksasa), Samba dan Dewi Cana Wati atau Yajnawati kembali bersama, Samba menyerang Boma, perang antara Samba dan Maharaja Jarisanda atau Prabhu Jarasandha, perintah Boma yang ditolak pihak Batara Kesna atau Sang Kresna, perang antara pihak Kesna atau Kresna dan pihak Boma. Perbedaan kedua teks meliputi kisah kelahiran Boma, kisah Maharaja Janaka, kematian Samba dan Sang Ranjun, dan kematian Boma. Beberapa latar tempat dalam kedua teks memiliki nama yang berbeda. Perbedaan karakter (tokoh) yang ditemukan yaitu nama-nama tokoh, munculnya tokoh Sang Ranjun pada Hikayat Maharaja Boma, dan ending cerita.