Fatiyatun Nikmah. PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER KEMANDIRIAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS III SD NEGERI 2 PEJAGOAN TAHUN AJARAN 2021/2022. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2022.

Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis problematika pembelajaran dalam menumbuhkan karakter kemandirian pada anak berkebutuhan khusus kelas III; (2) Menganalisis upaya guru dalam mengatasi problematika pembelajaran dalam menumbuhkan karakter kemandirian pada anak berkebutuhan khusus kelas III; (3) Mendeskripsikan karakter kemandirian anak berkebutuhan khusus kelas III.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah siswa berkebutuhan khusus di kelas III yaitu siswa berkebutuhan khusus hiperaktif, hambatan motorik, dan hambatan pendengaran. Sumber data yang digunakan meliputi guru kelas III, siswa berkebutuhan khusus kelas III, dan kepala sekolah. Data yang digunakan berupa data kualitatif deskripsi dan analisis tentang problematika pembelajaran dalam menumbuhkan karakter kemandirian pada anak berkebutuhan khusus kelas III, upaya guru dalam mengatasi problematika pembelajaran dalam menumbuhkan karakter kemandirian pada anak berkebutuhan khusus kelas III, dan deskripsi karakter kemandirian anak berkebutuhan khusus kelas III. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dan studi dokumen. Validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data dilaksanakan melalui reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) problematika pembelajaran dalam menumbuhkan karakter kemandirian pada anak berkebutuhan khusus kelas III antara lain: (a) guru kelas tidak memiliki latar belakang inklusi, (b) guru kelas minim pelatihan inklusi, (c) kategori siswa berkebutuhan khusus cukup parah, (d) belum ada program pendukung karakter mandiri bagi siswa berkebutuhan khusus, (e) belum ada kurikulum khusus, (f) belum ada kerjasama yang baik dengan pemerintah; (2) upaya yang dilakukan oleh guru maupun sekolah dalam mengatasi problematika antara lain: (a) sharing materi diklat yang diikuti, (b) melihat video pembelajaran atau edukatif di youtube, (c) menambah kesabaran dengan berusaha memahami kondisi dan kebiasaan siswa, (d) memberikan materi yang lebih mudah sesuai dengan kategori siswa, (e) memotivasi siswa berkebutuhan khusus, (f) menyusun Program Pembelajaran Individual, (g) memberikan kesempatan pada siswa untuk menyelesaikan sendiri pekerjaannya, (h) mengajukan sarana prasarana yang dibutuhkan siswa berkebutuhan khusus kepada pemerintah, (i) merencanakan kerjasama dengan SLB dalam menangani siswa berkebutuhan khusus; (3) karakter kemandirian anak berkebutuhan khusus kelas III antara lain; (a) ketidakbergantungan terhadap orang lain masih rendah, (b) kepercayaan diri cukup tinggi, (c) kedisplinan dalam mengerjakan tugas cukup baik, (d) rasa tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas sangat baik, (e) berperilaku berdasarkan inisiatif sendiri masih sangat rendah, (f) kemampuan dalam mengontrol diri cukup rendah.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih terdapat banyak permasalahan dalam menumbuhkan karakter kemandirian anak berkebutuhan khusus kelas III yang muncul pada beberapa aspek, guru dan sekolah telah melakukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut, dan karakter kemandirian anak berkebutuhan khusus kelas III sudah cukup terlihat pada beberapa aspek yang digunakan.