Jahe merupakan komoditas ekspor nonmigas tertinggi di Indonesia dengan permintaan yang terus meningkat setiap tahun. Jahe merah (Zingiber Officinale var. Rubrum) merupakan tanaman yang memiliki berbagai manfaat dan keunggulan dibandingkan dengan jenis jahe lainnya. Semakin meningkatnya permintaan tidak diimbangi dengan adanya budidaya optimal sehingga terjadi penurunan produksi serta kualitas jahe merah. Salah satu penyebabnya adalah  penggunaan pupuk kimia yang tidak bijak. Pupuk ZA merupakan pupuk nitrogen yang kerap digunakan dalam budidaya tanaman di Indonesia. Penggunaan pupuk kimia ZA secara berlebihan dan berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi tanaman dan lingkungan oleh karenanya penggunaan pupuk kimia harus disubtitusi dengan pupuk organik salah satunya pupuk kandang sapi. Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan kualitas serta hasil jahe merah karena dapat memberikan berbagai dampak positif bagi tanaman maupun lingkungan. Pupuk organik dapat memperbaiki sifat fisika, kimia, serta biologi tanah serta dapat meminimalkan penggunaan pupuk kimia. Penggunaan pupuk kandang dipilih karena mudah diperoleh dan memiliki kandungan berbagai unsur hara penting yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman serta lebih ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan peran dari unsur hara N serta peran penggantian N sintetik dengan N organik pada pertanaman jahe merah.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan September 2020 bertempat di Dusun Pelem, Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 1 faktor dan 4 taraf perlakuan yaitu P0 dengan dosis tanpa pemupukan (0 g/m2), P1 dengan dosis 100% pupuk ZA (30 g/m2 pupuk ZA), P2 dengan dosis 50% pupuk ZA dan 50% pupuk organik (15 g/m2 pupuk ZA dan 199,3 g/m2 pupuk organik), dan P3 dengan dosis 100% pupuk organik (398,7 g/m2 pupuk organik). Dilakukan pengulangan sebanyak 6 kali sehingga diperoleh sebanyak 24 satuan percobaan. Variabel yang diamati berupa tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, bobot brangkasan segar, bobot kering brangkasan, bobot rimpang segar per rumpun dan per petak, bobot simpan rimpang per rumpun dan per petak, serta ukuran rimpang yaitu panjang, lebar dan tebal rimpang. Data tersebut akan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan jika terdapat pengaruh berbeda nyata maka akan diteruskan dengan uji beda DMRT (Duncan Multiple Range Test) taraf 5%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Penggantian pupuk nitrogen ZA 30 g/m2 dengan pupuk organik 398,7 g/m2 dapat meningkatkan hasil jahe merah lebih baik yaitu sebesar 24%. Penggunaan pupuk organik sebanyak 398,7 g/m2 dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil jahe merah berupa jumlah anakan, jumlah daun, bobot segar dan bobot kering brangkasan, bobot segar rimpang per rumpun dan per petak, bobot simpan rimpang per rumpun dan per petak, dan panjang rimpang.