Pandemi Covid-19 yang saat ini menyerang seluruh dunia, membuat pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan pelaksanaan pembelajaran di rumah pada seluruh aktivitas pendidikan. Kebijakan tersebut tentu menuntut keterlibatan dan peran orang tua. Dalam observasi awal yang dilakukan peneliti, diperoleh bahwa anak tunagrahita tidak mudah berkonsentrasi dan memahami perintah orang tuanya, oleh karena itu orang tua memerlukan strategi pembelajaran saat mendampingi anak dalam melaksanakanpembelajaran di rumah. Mengetahui perkembangan anak tunagrahita kelas IV SLB C YPALB Karanganyar, mengetahui peran orang tua dan strategi pembelajaran orang tua dalam pembelajaran di rumah, serta untuk mengetahui kendala dan upaya mengatasi kendala dalam pembelajaran di rumah.
Penelitian yang menggunakan metode kualitatif dengan strategi embedded research and case study inidilaksanakan di SLB C YPALB Karanganyar pada bulan Mei 2020 hingga Desember 2020. Subjek dalam penelitian ini adalah dua orang tua siswa kelas IV yakni AI dan TR. Data penelitian dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi dan analisis dokumen, untuk kemudian diuji validasimenggunakan uji kredibilitas dengan teknik triangulasi.Kemudian datadianalisis menggunakan teknik analisis interaksi model Miles & Huberman dengan tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Perkembangan kognitif AI dan TR memiliki daya tangkap berbeda, AI dapat menyebutkan angka dan TR dapat menirukan contoh yang diberikan. Pada perkembangan sosial, AI mudah berinteraksi dengan teman, sedangkan TR tidak suka berinteraksi. Pada perkembangan bahasa, AI dan TR mengalami kesulitan dalam berbicara. Pada perkembangan emosional, AI mudah marah sedangkan TR tahu kapan harus meminta maaf. Pada perkembangan fisik, AI dan TR berkembang seperti anak normal lainnya. Dan pada perkembangan kemandirian, AI belum mandiri ketika melakukan kegiatan rutin sedangkan TR dapat melakukan secara mandiri. Peran orang tua sangat penting dalam pembelajaran di rumah, namun orang tua AI dan TR tidak mempersiapkan strategi pembelajaran khusus dan hanya membimbing, melatih sertamempersiapkan materi seadanya saja untuk mendampingi anak belajar di rumah.
Perkembangan anak tunagrahita kelas IV SLB C YPALB Karanganyarmasih tergolong kurang dalam kelancaran berbicara. Orang tua berperan penting dalam pembelajaran di rumah, adapun strategi pembelajaran yang digunakan orang tua adalah menunggu mood anak untuk belajar dan memberikan contoh kepada anak. Kendala dalam pembelajaran di rumah adalah materi yang seadanya dan kondisi anak yang cepat bosan, oleh karena itu orang tua berupaya menyiapkan dan membuat suasana belajar senyaman mungkin agar anak mau mengikuti pembelajaran.

KATA KUNCI: Anak Tunagrahita, Pandemi Covid-19, Strategi Pembelajaran