Lembaga keuangan merupakan suatu lembaga yang memiliki kegiatan sehari-hari berkaitan dengan uang. Dalam praktiknya, lembaga keuangan digolongkan menjadi dua yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan lainnya. Bagi pelaku ekonomi khususnya masyarakat berpenghasilan kecil dan menengah atau sektor UKM penting adanya suatu kredit seperti kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit produktif-konsumtif. Salah satu lembaga keuangan perbankan yang dapat memberikan akses kredit bagi pelaku ekonomi yaitu Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dalam pemberian dan pencairan kredit, bank harus menerapkan ketentuan prosedur yang telah ditetapkan dan melewati proses analisa agar sesuai sasaran. Setelah proses pencairan, pihak bank melakukan upaya pengawan kredit untuk menghindari terjadinya kredit macet. Tujuan dari pembahasan tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui bagaimana penerapan prosedur pemberian hingga pencairan kredit pada nasabah PT. BPR Djoko Tingkir (Perseroda) Kabupaten Sragen dan untuk mengetahui bagaimana cara pengawasan kredit setelah pencairan pada PT. BPR Djoko Tingkir (Perseroda) Kabupaten Sragen.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, digunakan beberapa metode teknik pengumpulan data yaitu metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi, dan metode kepustakaan. Metode pembahasan yang digunakan penulis yaitu deskriptif kualitatif. Jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Lokasi penelitian yaitu pada PT. BPR Djoko Tingkir (Perseroda) Kabupaten Sragen. Obyek kajian dalam penelitian ini yaitu penerapan prosedur pemberian hingga pencairan kredit pada PT. BPR Djoko Tingkir (Perseroda) dan cara pengawasan setelah pencairan kredit pada PT. BPR Djoko Tingkir (Perseroda) Kabupaten Sragen.

Hasil dalam pembahasan penelitian menjelaskan bahwa penerapan prosedur pemberian hingga pencairan kredit pada PT. BPR Djoko Tingkir (Perseroda) dimulai dari prosedur permohonan kredit, prosedur uji kelayakan kredit, prosedur persetujuan kredit, dan diakhiri dengan prosedur pencairan kredit. Dalam memberikan kredit, PT. BPR Djoko Tingkir (Perseroda) menggunakan analisis prinsip 5C. Sedangkan dalam proses pengawasan kredit setelah pencairan, PT. BPR Djoko Tingkir menerapkan strategi komunikasi mengikat untuk meminimalisir resiko kredit dan menjaga agar angka nilai NPL terjaga.<!--/data/user/0/com.samsung.android.app.notes/files/clipdata/clipdata_bodytext_220914_102812_928.sdocx-->