Masalah transportasi merupakan masalah publik yang kini mulai menjangkiti kota – kota atau daerah di Indonesia. Meningkatnya jumlah kepemilikan kendaraan pribadi menyebabkan meningkatnya tingkat kemacetan pada sejumlah ruas jalan, khususnya di kota Surakarta. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta merevitalisasi angkutan umum perkotaan reguler menjadi angkutan umum yang berbasis Bus Rapid Transit (BRT) yaitu Batik Solo Trans (BST). Untuk memudahkan akses BST Koridor 1, perlu adanya sistem Contra Flow Bus Lane pada ruas Jalan Brigjend Slamet Riyadi. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu diadakan pengendalian pada kelima simpang utama jalan Brigjend Slamet Riyadi, salah satunya pada Simpang Bersinyal Pasar Pon, yang merupakan simpang empat bersinyal yang menggunakan sistem fixed time controller dalam pengoperasian lalu lintasnya. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan menganalisis kinerja Simpang Bersinyal Pasar Pon menggunakan sistem Fixed Time Controller, skenario Optimalisasi Sinyal, dan penambahan Fase Pedestrian menggunakan program simulasi PTV VISSIM.
Karena diterapkannya sistem Contra Flow Bus Lane pada ruas Jalan Slamet Riyadi, perlu adanya proses kalibrasi dan validasi dilakukan pada base model agar mendapatkan hasil yang akurat dan mendekati kenyataan. Pada proses kalibrasi dilakukan uji statistic Geoffrey E. Havers (GEH) terhadap arus lalu lintas di lengan-lengan simpang untuk mengetahui apakah model telah terkalibrasi. Sedangkan pada proses validasi dilakukan uji t terhadap panjang antrian maksimum tiap interval 10 menit dan uji perbedaan relatif terhadap waktu perjalanan LV. Setelah terkalibrasi dan tervalidasi, dilakukan permodelan skenario 1 Fase Optimalisasi Sinyal dan skenario 2 Fase Pedestrian.  Setelah termodelkan, dilakukan perbandingan kinerja antara base model dengan kedua skenario tersebut untuk diperhatikan peningkatan dan penurunan kinerja dari ketiga model tersebut.
Dari pemodelan dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem Optimalisasi Sinyal memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja Simpang Bersinyal Pasar Pon sebesar 10% pada tundaan pagi dan 4% pada tundaan sore. Sedangkan sistem penambahan fase pedestrian memberikan penurunan kinerja yang signifikan karena adanya penambahan waktu fase, sehingga tundaan meningkat drastis sebesar 190% pada pagi dan 168% pada sore hari dibandingkan kondisi eksisting dan skenario optimalisasi simpang

Kata kunci: PTV VISSIM, Optimalisasi Sinyal, Fase Pedestrian, Uji Statistik GEH, Simpang Bersinyal Pasar Pon