ABSTRAK

            Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pembelajaran tatah sungging di Sanggar Wayang Marwanto (2) faktor pendukung dan penghambat dalam proses pembelajaran tatah sungging di Sanggar Wayang Marwanto. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data informan, tempat dan peristiwa, arsip dan dokumen. Teknik pengumpulan data wawancara, observasi, analisis arsip dan dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi sumber data dan informan. Analisis data penelitian menggunakan analisis flow model pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan simpulan. Tujuan pembelajaran di Sanggar Wayang Marwanto terdapat dua tujuan yakni dari pemilik sanggar agar berkembang usahanya serta dapat melestarikan wayang kulit kepada generasi muda, dari peserta belajar dengan tujuan untuk mendapatkan keterampilan tatah sungging. Karyawan mahir yang menjadi pembimbing adalah Bapak Gyatno dan Bapak Yulianto yang telah menguasai seluruh tahap pengerjaan wayang kulit. Metode penyampaian yang digunakan berupa metode proyek yakni memberikan peserta belajar pada sebuah tugas, kemudian metode ceramah saat menjelaskan teknik, alat serta bahan, dan metode demonstrasi dilakukan saat mempraktikan proses tatah sungging. Materi pembelajaran meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kedisiplinan. Media pembelajaran berupa buku tentang wayang kulit dan produk tatah sungging yang terdapat di Sanggar Wayang Marwanto. Evaluasi melalui aspek pengetahuan, keterampilan serta sikap kedisiplinan, kemudian pembimbing  melihat sejauh mana kompetensi yang dimiliki peserta pembelajaran setelah melalui tahap pembelajaran, kemudian pembimbing menempatkan peserta belajar ke tahapan proses selanjutnya sesuai dengan kompetensinya. Faktor pendukung pembelajaran di Sanggar Wayang Marwanto adalah lengkapnya peralatan dan bahan untuk digunakan dalam proses pembelajaran, serta tersedianya para pembimbing berasal dari karyawan senior di Sanggar Wayang Marwanto yang siap membimbing selama proses belajar. Faktor penghambat proses pembelajaran yaitu sistem dan manajemen pengelolaan sanggar yang tidak terstruktur karena tidak adanya pembukuan yang jelas, serta media penyampaian pembelajaran tatah sungging yang tidak inovatif membuat beberapa generasi muda kurang berminat dan mudah bosan.

Kata kunci: Pembelajaran, Tatah sungging, Wayang kulit