Penelitian ini bertujuan untuk menilai revitalisasi Pasar Bung Karno Wonogiri melalui evaluasi kebijakan yang dilihat dari dimensi input, process, output, dan outcomes. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini dipilih dengan teknik purposive sampling yaitu Kabid Pasar Disperindag Kabupaten Wonogiri, Kepala Pengelola Pasar Bung Karno, Perwakilan Paguyuban Pasar Bung Karno, dan Pedagang Pasar Bung Karno. Validitas data yang digunakan adalah validitas triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Untuk teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data interaktif.

Hasil penelitian ini menunjukkan input revitalisasi yang berupa sumber daya manusia sudah mencukupi dalam segi kualitas dan kuantitas. Berbanding terbalik dengan dana revitalisasi dinilai belum mencukupi dan ada keterlambatan dana dari pemerintah. Untuk process revitalisasi sudah efektif dan cukup efisien karena adanya sosialisasi yang berulang dan pemantauan revitalisasi sehingga tujuan revitalisasi dapat tercapai. Dimensi output, sudah mencapai ketepatan hasil dan keterlibatan pedagang serta adanya perubahan fasilitas yang memenuhi sekitar 82 persen fasilitas yang sesuai dengan peraturan daerah, zonasi, penambahan tenaga kontrak, e-retribusi, dan pasar online. Outcomes dari revitalisasi menunjukkan pasar yang dulu becek dan kumuh menjadi bersih dan tertata yang berdampak juga pada kemacetan lalu lintas yang disebabkan aktivitas pasar terdahulu, omset pedagang mengalami kenaikan setelah revitalisasi, dan mengalami penurunan akibat dari adanya pandemi Covid-19. Beberapa dampak negatif yang muncul sudah dapat diatasi akan tetapi revitalisasi juga mengakibatkan luas kios kini menjadi sempit.