Arif Nurfatoni. B0415014. 2022. Aliran Rifa’iyah di Kabupaten Batang Tahun 1966-1999. Skripsi Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang lahirnya aliran Rifa’iyah di Kabupaten Batang, dinamika aliran Rifa’iyah di Kabupaten Batang pada tahun 1966-1999, dan pengaruh aliran Rifa’iyah terhadap aktivitas sosial, politik, ekonomi, budaya dan pendidikan di Kabupaten Batang pada tahun 1966-1999.
Penelitian in menggunakan metode penelitian sejarah yaitu Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Sumber penelitian ini didapatkan dari Buku, Majalah, Surat Kabar sezaman, arsip, dan sumber tertulis lain yang berkaitan dengan aliran Rifa’iyah. Beberapa keterangan dari hasil wawancara narasumber yang berkaitan dengan penelitian ini, sangat membantu untuk kelengkapan data yang dibutuhkan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa aliran Rifa’iyah adalah salah satu aliran agama Islam pengikut ajaran keagamaan KH. Ahmad Rifa’i. Rifa’iyah muncul pada pertengahan abad ke-19 di Desa Kalisalak, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang. Rifa’iyah lahir sebagai sebuah gerakan konfrontasi terhadap dominasi kolonial Belanda di Jawa dan lemahnya akidah keagamaan umat Islam Jawa. Setelah wafatnya KH. Ahmad Rifa’i muncul sikap mengisolasi diri jamaah Rifa’iyah yang mengakibatkan mereka selama berpuluh-puluh tahun mendapatkan stigma sebagai ajaran Islam yang sesat. Upaya jamaah Rifa’iyah dalam menghilangkan sentimen sesat dan mempersempit jarak dengan umat Islam lain adalah dengan mendirikan organisasi resmi Rifa’iyah, mendirikan lembaga pendidikan dan mengadakan kegiatan keagamaan yang bersifat inklusif. 
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa aliran Rifa’iyah berkembang di Kabupaten Batang melalui murid-murid KH. Ahmad Rifa’i yang membawa ajaran Rifa’iyah untuk diajarkan di daerah asal masing-masing. Jamaah Rifa’iyah di Kabupaten Batang mengalami berbagai dinamika keagamaan, organisasi dan politik pada tahun 1966-1999. Dalam masa periode tersebut, jamaah Rifa’iyah mengadakan kegiatan dakwah pengajian yang lebih inklusif dan mulai meninggalkan tradisi pengulangan akad nikah. Sebagai wadah resmi, jamaah Rifa’iyah membentuk Organisasi Islam Rifa’iyah pada tahun 1991. Namun, terjadi perseteruan dengan kelompok Islam lain dengan puncaknya berupa pencekalan ajaran Rifa’iyah dari Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah hingga tahun 1999. Peran jamaah Rifa’iyah di Kabupaten Batang yaitu mendirikan komunitas Batik Rifa’iyah, aktif dalam kegiatan pemilihan umum, dan membangun pesantren dan madrasah Rifa’iyah.