Sumber daya manusia merupakan aset paling berharga dan paling penting yang dimiliki oleh perusahaan, karena unsur manusia sangat menentukan keberhasilan dari suatu organisasi. Perusahaan perlu melakukan pengelolaan yang baik terhadap karyawannya, jika tidak potensi keinginan karyawan untuk meninggalkan perusahaan atau turnover intention akan meningkat. Pertumbuhan generasi Z di dunia kerja profesional sudah semakin ramai, namun generasi Z memiliki karakteristik suka berpindah-pindah tempat kerja dalam waktu terbilang singkat. Studi pendahuluan menunjukkan data bahwa persentase turnover karyawan generasi Z lebih tinggi jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara adversity quotient dengan turnover intention  pada karyawan generasi Z.

Karyawan yang memiliki kemampuan untuk mampu berhadapan dengan berbagai macam kesulitan yang dihadapinya serta mengatasi kesulitan tersebut dengan baik akan lebih mampu bertahan dalam suatu perusahaan. Sampel penelitian ini adalah 45 karyawan generasi Z bagian struktural di sebuah perusahaan. Penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala turnover intention dan skala adversity quotient.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara adversity quotient dengan turnover intention, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi variabel adversity quotient sebesar sig. 0,403 > 0,05.