×
Air bersih merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui namun jika penggunaannya tidak bijak maka menjadi sumber daya yang akan habis. Air bersih adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi msayrakat dalam melaksanakan aktifitas. Hal ini berlaku dimanapun, baik di perkotaan maupun di pedesaan yang berdampak langsung pada kesehatan, kesejahteraan fisik, sosial dan ekonomi masyarakat. Namun tidak semua masyarakat dapat mengakses air bersih dengan mudah. Begitupun bagi masyarakat di Labuan Bajo. Seiring dengan pembangunan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata super premium, air bersih masih menjadi persoalan yang terus terjadi. Berdasarkan masalah tersebut tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan tingkat akses air bersih masyarakat di Labuan Bajo, menganalisis kesenjangan antara ekspektasi dan presepsi masyarakat terhadap kinerja PDAM Wae Mbeliling dan mengetahui nilai kesediaan masyarakat membayar serta faktor yang memengaruhi kesediaan membayar masayarakat guna memperoleh air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara terhadap 95 responden dari lima dusun yang ada di kelurahan Labuan Bajo yaitu Kampung Air, Kampung Cempa, Kampung Ujung, Kampung tengah dan Lamtoro. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, Importance Performance Analysis, Contingent Valuation Metod (CVM) dan analisis regresi multinomial logistik. Berdasarkan analisis terjadi kesenjangan yang signifikan antara harapan masyarakat Labuan Bajo dengan kinerja PDAM Wae Mbeliling. Kesediaan membayar masyarakat sebesar Rp. 1.987,- per m3 dengan faktor yang mempengaruhi adalah pendapatan.
Kata Kunci: Air Bersih, Akses, Importance Performance Analysis, Willingness To Pay