×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bobot badan terhadap gambaran estrus sapi Limpo yang diinduksi menggunakan PGF2? di Desa Senggreng, Sumberpucung, Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – November 2021 di Desa Senggreng, Sumberpucung, Malang dan di Laboratorium Produksi Ternak, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini menggunakan 16 ekor sapi betina berjenis Limpo berumur 4 tahun dengan rentang bobot badan sebesar 293 - 421 kg. Sampel dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok sapi dengan bobot badan kurang dari sama dengan (?) 358 kg dan kelompok sapi dengan bobot badan di atas (>) 358 kg. Data dianalisis secara statistik menggunakan uji-t tidak berpasangan dan analisis deskriptif untuk vaginal smear. Hasil analisis deskriptif vaginal smear menunjukkan bahwa ketika sapi estrus maka sel epitel yang mendominasi adalah sel superfisial dan anuclear. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata onset estrus pada ternak dengan bobot badan ?358 kg sebesar 65,84±15,04 jam dan ternak dengan bobot badan >358 kg sebesar 60,75±13,47 jam. Rata-rata suhu vagina pada ternak dengan bobot badan ?358 kg sebesar 38,53±0,53ºC dan ternak dengan bobot badan >358 kg sebesar 38,38±0,22ºC. Rata-rata warna vulva pada ternak dengan bobot badan ?358 kg sebesar 29,99±5,29 dan ternak dengan bobot badan >358 kg sebesar 31,33±2,67. Rata-rata kebengkakan vulva pada ternak dengan bobot badan ?358 kg sebesar 50,79±6,12 mm dan ternak dengan bobot badan >358 kg sebesar 52,30±4,51 mm. Berdasarkan uji signifikansi menunjukkan hasil yang tidak nyata (P>0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini perbedaan bobot badan menunjukkan gambaran estrus yang sama meliputi onset estrus, suhu vagina, warna vulva, dan kebengkakan vulva yang ditinjau dari karakteristik dan presentase sel epitel vagina.