Edible film merupakan solusi pengemasan makanan yang dapat membawa senyawa antimikroba dan antioksidan. Senyawa antimikrobial dan antioksidan seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin ditemukan pada buah parijoto (Medinilla speciosa Blume). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak buah parijoto pada sifat fisik, kimia, dan bioaktivitas edible film, serta efek pengemasan pada mutu sosis selama masa penyimpanan. Edible film pada penelitian ini menggunakan kitosan 2% dengan penambahan sorbitol 2% sebagai plastisizer dan variasi ekstrak buah parijoto. Variasi konsentrasi ekstrak buah parijoto yang digunakan sebesar 0%, 2,5%, 5%, dan 10%, sedangkan suhu penyimpanan sosis coating edible film pada 4oC dan 27oC. Parameter edible film yang diukur meliputi tensile strength (TS), elongation, water vapor permeability (WVP), aktivitas antimikroba, aktivitas antioksidan, morfologi permukaan, dan FTIR (Fourier Transform Infra Red), sedangkan selama masa penyimpanan meliputi Angka Lempeng Total (ALT), Angka Kapang Khamir (AKK), dan angka Thiobarbituric Acid (TBA). Data dianalisis dengan uji nonparametric Kruskall-Wallis SPSS, kecuali data organoleptik yang dianalisis menggunakan uji nonparametric Friedman SPSS. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak parijoto pada film, semakin tinggi nilai tensile strength, WVP, dan aktivitas antioksidan, tetapi nilai elongasi edible film semakin rendah. Film dengan ekstrak parijoto 0% satu-satunya yang memenuhi standart JISm yaitu 6,74 g/m2h. Cemaran mikrobiologis dan kerusakan oksidatif sosis selama masa simpan pada suhu 4oC dan 27oC menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak parijoto, bakteri serta kapang dan khamir yang tumbuh semakin sedikit. Edible film ekstrak parijoto 10% menunjukkan penghambatan cemaran mikrobiologis dan kerusakan oksidatif sosis paling baik karena memiliki nilai ALT, AKK, dan TBA paling kecil, yaitu <250>

Kata kunci : cemaran mikrobiologis, edible film, karakteristik edible film, kerusakan oksidatif, Medinilla spesiosa