Sektor pariwisata merupakan sektor yang memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara. Saat ini, Pemerintah Kota Surakarta telah melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan sektor pariwisatanya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai bagaimana upaya diplomasi publik dan diplomasi digital yang dilakukan Pemerintah Kota Surakarta dalam mempromosikan atraksi wisatanya di era persaingan tourism 4.0. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan studi pustaka. Untuk menjawab pertanyaan bagaimana upaya Pemerintah Kota Surakarta dalam meningkatkan arus kedatangan wisatawan asing ke Kota Surakarta, peneliti menggunakan kerangka konseptual diplomasi publik oleh Joseph Nye dan diplomasi digital oleh Corneliu Bjola. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Surakarta telah melakukan berbagai upaya dalam mempromosikan potensi pariwisatanya untuk meningkatkan arus kedatangan wisatawan domestik dan wisatawan asing ke Kota Surakarta. Kemudian, Pemerintah Kota Surakarta pun telah memanfaatkan media digital dalam mencapai kepentingannya. Untuk itu, peneliti menganalisis bagaimana efektivitas penggunaan media sosial yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai upaya diplomasi digital di sektor pariwisata. Pada penutup penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa Pemerintah Kota Surakarta telah mengupayakan berbagai strategi dengan cukup efektif dalam mempromosikan potensi pariwisatanya kepada publik, meskipun efektivitas penggunaan media sosial dalam upaya diplomasi digital oleh Pemerintah Kota Surakarta masih belum optimal.

Kata kunci: Budaya, Pariwisata, Diplomasi Publik, Diplomasi Digital, Pemerintah Kota Surakarta, Sendratari Ramayana Balekambang