Pajak merupakan sumber pendapatan yang utama di Indonesia, namun banyak yang mengeluh karena adanya pajak, walaupun Wajib Pajak memiliki hak untuk melakukan efisiensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan perhitungan penyusutan CV. BT sebelum dan sesudah dilakukan efisiensi menggunakan metode penyusutan saldo menurun. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menganalisis data berdasarkan teori yang diketahui. Berdasarkan penelitian, disimpulkan bahwa biaya penyusutan yang tinggi dapat membuat laba perusahaan semakin kecil sehingga pajak terutang yang diperoleh juga akan semakin kecil, namun dengan catatan dihitung dengan melibatkan laba bersih sebagai penghasilan kena pajak. CV. BT menghasilkan bahwa penggunaan metode saldo menurun akan lebih efisiensi dibandingkan garis lurus, maka penulis menyarankan CV. BT sebaiknya menggunakan metode saldo menurun dalam menghitung penyusutan.