Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA memungkinkan untuk menunjukkan bahwa siswa tersebut benar-benar belajar IPA, bukan hanya merasa seolah-olah mereka telah belajar. Adanya partisipasi membuat siswa mengalami pembelajaran yang lebih bermakna. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk partisipasi masing-masing siswa dalam pembelajaran IPA terintegrasi STEM dan menjelaskan bagaimana perbedaan profil partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA terintegrasi STEM dibangun dari waktu ke waktu dalam interaksi satu kelompok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus. Subjek penelitian ini adalah satu kelompok siswa kelas 7 yang melaksanakan pembelajaran IPA terintegrasi STEM. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi data. Analisis data yang digunakan yaitu penjodohan pola, pemberian penjelasan dan deret waktu. Hasil-hasil penelitian menggambar bagaimana bentuk partisipasi masing-masing siswa dari interaksi di dalam kelas yang dibagi menjadi partisipasi sebagai engineer dan teknisi. Bim dalam terlihat banyak memberi arahan terkait pembuatan prototipe dan membuat desain. Sedangkan Wan, Fia, dan Dya terlihat menerima arahan dari Bim serta terlibat dalam kegiatan teknis seperti menggunting. Simpulan penelitian ini adalah dari empat siswa tersebut, hanya ada satu siswa yang berpartisipasi sebagai engineer yaitu Bim, sedangkan Wan dan Dya berpartisipasi sebagai teknisi serta Fia sebagai teknisi sejati. Selain itu, perbedaan profil partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA terintegrasi STEM sebagai engineer dan teknisi terlihat pada perannya. Partisipasi siswa sebagai engineer berperan melakukan karakterisasi materi, membangun kolaborasi, melakukan desain prototipe, menguji kinerja prototipe, mengendalikan atau memandu teknisi, memecahkan masalah sistem. Sedangkan partisipasi sebagai teknisi berperan terlibat konstruksi, memperbaiki kesalahan teknis, mempelajari cara penggunaan alat-alat, dan memahami prinsip pada tingkat fungsional serta menjalankan arahan dari engineer. Implikasi teoritis dari hasil penelitian ini adalah terdapat dua bentuk partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA terintegrasi STEM yaitu engineer dan teknisi sedangkan implikasi praktis penerapan pembelajaran IPA terintegrasi menjadi salah satu cara membangun partisipasi siswa sebagai engineer yang sesuai keterampilan siswa abad 21. Kemudian partisipasi siswa sebagai engineer dan teknisi dapat menumbuhkan profil pelajar pancasila yang mendukung kurikulum merdeka.