Kemunculan Bitcoin (BTC) pada tahun 2009 sebagai mata uang kripto terdesentralisasi pertama di dunia dengan peminat yang semakin bertambah setiap tahunnya, memicu 2000 lebih mata uang kripto baru lahir sekaligus membentuk instrumen investasi baru yang bernama Cryptocurrency. Berbeda dengan instrumen investasi lain, kehadiran Cryptocurrency menjadi polemik di kalangan investor karena perubahan harga yang sangat fluktuatif. Penelitian deskriptif kuantitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan imbal hasil, risiko, dan perbandingan dengan instrumen investasi lain serta peramalan harga Cryptocurrency di masa depan dengan menggunakan Analisis Model Heteroskedastisitas ARCH-GARCH pada data harga 15 mata uang kripto yang memiliki kapitalisasi nilai terbesar dan masih eksis dari tahun 2017 sampai tahun 2021. Didapatkan informasi bahwa sebagian besar investasi pada Cryptocurrency menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan valuta asing, saham, dan emas. Hal itu diimbangi juga oleh tingginya risiko kerugian berinvestasi di Cryptocurrency. Riset lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengukur volatilitas mata uang crypto dengan model heteroskedastik yang lebih rumit.