Perpajakan merupakan fenomena yang selalu ada dan berkembang dalam kehidupan masyarakat baik pribadi maupun badan usaha. Pajak memiliki peranan penting di dalam suatu negara, karena pajak merupakan pendapatan yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan utama Negara. Oleh karena itu untuk meningkatkan penerimaan pajak perlu adanya tingkat kesadaran bagi masyarakat untuk melakukan kewajibannya sebagai wajib pajak. Setiap warga negara wajib membayar pajak secara langsung maupun tidak langsung.
Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif  yang bertujuan memperoleh data dan informasi yang ada di PT. Kereta  Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun. Metode pengamatan yang digunakan yaitu observasi berperan aktif. Penulis memainkan berbagai peran yang dimungkinkan dalam situasi yang berkaitan dengan penelitiannya, dengan mempertimbangkan akses yang bisa diperolehnya yang bisa dimanfaatkan untuk pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil dari pengamatan ini adalah penerapan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 atas pengadaan barang di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Opeerasi 7 Madiun terdapat 3 prosedur  yaitu : Pemungutan, Penyetoran, dan Pelaporan. Dalam penerapannya tidak ditemukan kendala, mereka melakukannya dengan baik, disiplin dan juga tepat waktu dalam menjalankan tugasnya. Hal tersebut dikarenakan adanya hubungan baik dalam berkomunikasi dan bekerja sama antara pemungut pajak dan rekanan.

Kata Kunci : Prosedur, Pajak Penghasilan (PPh), Pasal 22, Pengadaan Barang