×
Faadihilah Arga R, H0818030. Strategi Pengembangan Usaha Klaster
Jamur di Kabupaten Sukoharjo. Dr. Ir. Kusnandar, M.Si. dan Raden Kunto Adi,
S.P., M.P. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang mempunyai
potensi serta peluang untuk dikembangkan sehingga menjadi produk unggulan yang
mampu meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. Jamur merupakan salah
satu produk hortikultura sayuran komersial yang mudah dibudidayakan dan
dikembangkan serta membutuhkan lahan yang tidak terlalu luas dan relatif mudah.
Produsen jamur di Kabupaten Sukoharjo juga tergabung dalam satu klaster yang
dibentuk oleh pemerintah Kabupaten Sukoharjo yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi yang ada. Anggota klaster jamur di Kabupaten Sukoharjo
terus mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktorfaktor internal dan eksternal klaster jamur di Kabupaten Sukoharjo, merumuskan
alternatif strategi yang dapat dterapkan klaster jamur Kabupaten Sukoharjo, dan
menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan oleh klaster jamur.
Metode dasar penelitian ini adalah deskriptif. Lokasi penelitian yaitu klaster
jamur Kabupaten Sukoharjo. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder, yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan
pencatatan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (1) Matriks IFE
(Internal Evaluation Factors) dan EFE (External Evaluation Factors) untuk
mengevaluasi faktor internal dan eksternal, (2) Matriks IE (Internal-External) untuk
menentukan posisi strategi, (3) Matriks SWOT (Strength-WeaknessesOpportinty
Threats) untuk merumuskan alternatif strategi, (4) QSPM (Quantitative Strategic
Planning Matrix) untuk menentukan prioritas strategi.
Hasil penelitian menunjukan terdapat sepuluh faktor internal dan eksternal
yang terdiri dari lima kekuatan, lima kelemahan, lima peluang, dan lima ancaman.
Kekuatan utama terletak pada jaringan kerjasama didalam klaster yang baik dengan
skor sebesar 0,445. Kelemahan utama dengan skor terendah 0,094 yaitu inovasi
yang masih kurang. Peluang utama dengan skor tertinggi yaitu 0,393 terletak pada
potensi permintaan pasar yang tinggi. Ancaman utama yaitu bahan baku produksi
yang susah didapatkan dengan skor 0,282. Posisi strategis usaha klaster jamur
Kabupaten Sukoharjo berada di posisi V (menjaga dan mempertahankan). Hasil
analisis alternatif strategi dengan matriks SWOT menghasilkan 8 jenis alternatif
strategi. Alternatif strategi yang dapat dikembangkan yaitu mengoptimalkan
potensi pasar yang ada, memaksimalkan peran pemerintah, memperbaiki
manajemen, penambahan modal dari lembaga keuangan, meningkatkan kapasitas
produksi, menjalin kerjasama antar klaster, menjaga dan meningkatkan hubungan
baik antar anggota, memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk. Prioritas
strategi berdasarkan hasil QSPM adalah meningkatkan kapasitas produksi.